Senin 18 Jul 2022 05:18 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir diminta waspada.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Agus raharjo
Kendraan roda dua melintasi jalan pantai saat berlangsung gelombang tinggi di daerah pesisir Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Jumat (15/7/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kapal nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal kargo serta kapal pesiar agar mewaspadai tinggi gelombang 1,25 hingga 2,50 meter di perairan Selat Melaka, sedangkan tinggi gelombang 2,50 hingga 4 meter di perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, perairan Pulau Simeulue dan Samudera Hindia Barat Aceh hingga kepulauan Nias yang berpeluang terjadi hingga tanggal 17 Juli 2022.
Foto: ANTARA/AMPELSA
Kendraan roda dua melintasi jalan pantai saat berlangsung gelombang tinggi di daerah pesisir Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Jumat (15/7/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kapal nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal kargo serta kapal pesiar agar mewaspadai tinggi gelombang 1,25 hingga 2,50 meter di perairan Selat Melaka, sedangkan tinggi gelombang 2,50 hingga 4 meter di perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, perairan Pulau Simeulue dan Samudera Hindia Barat Aceh hingga kepulauan Nias yang berpeluang terjadi hingga tanggal 17 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga empat meter yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 18-19 Juli 2022. Potensi gelombang tinggi terjadi di beberapa perairan Indonesia.

BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Baca Juga

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, perairan selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur (NTT), Laut Banda, perairan Kep Sangihe-Talaud dan Laut Arafuru. "Kondisi ini, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep Nias, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur," kata BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (17/7/2022).

Kemudian, Selat Makassar bagian selatan, perairan P Sawu-Rote, Laut Sawu, Selat Sumba, Selat Sape-Ombai bagian selatan, Laut Timor, perairan Kep Sangihe-Talaud, Laut Maluku, perairan selatan Kep Sula, perairan selatan P Buru-Seram, Laut Banda, perairan Kep Wakatobi, Laut Flores bagian timur, perairan selatan Sermata-Tanimbar, perairan selatan Kep Kai-Aru, Laut Arafuru.

Sementara itu, BMKG mencatat untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kep Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT.

Untuk itu, BMKG meminta perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Seperti perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot, dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, tetap selalu waspada," ujar BMKG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement