REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir dinilai mengembalikan kepercayaan publik ke Kementerian BUMN setelah sukses melakukan bersih-bersih. Menurut pengamat politik dari Surabaya Survei Center (SSC), Surokim Abdussalam, ketegasan dan keberanian Erick Thohir membuat masyarakat optimistis jika penegakan hukum di Indonesia mulai membaik.
Surokim berkata, langkah berani Erick Thohir ini membuat lembaganya memiliki citra positif di mata publik. Selain itu, berhasil diungkapnya praktik-praktik korupsi di BUMN juga membuktikan Erick Thohir serius membenahi perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.
“Langkah bersih-bersih BUMN ini penting untuk diambil sebagai ikhtiar untuk memulihkan dan menguatkan trust publik. Menurut saya trust publik ini adalah modal sosial yang cukup fundamental bisa mengangkat citra BUMN di mata publik,” tutur Surokim.
Menurut dia, langkah berani Erick Thohir ini bukanlah perkara yang mudah dikerjakan. Sebab, Erick Thohir harus menghadapi orang-orang yang memiliki power di dalam BUMN itu sendiri.
Karenanya, keberhasilan Erick Thohir mengungkap penyelewengan-penyelewengan di BUMN merupakan langkah yang progresif. Ia berpendapat Erick Thohir telah sukses membawa banyak kemajuan di BUMN.
“Langkah Erick Thohir bersih-bersih BUMN di masa sulit dan transisi ini termasuk langkah progresif dan maju. Butuh keberanian super untuk itu. Apalagi kita semua juga paham bahwa di BUMN juga banyak tarik ulur (interplay) antar faksi kuat yang selalu ikut bermain,” kata dia.
Keberhasilan Erick Thohir membenahi BUMN mendapat apresiasi dan dukungan dari masyarakat. Hal tersebut berdasarkan temuan survei lembaga Indikator Politik Indonesia. Sebanyak 51,5 persen masyarakat Indonesia siap mendukung sekaligus mengapresiasi keberanian Erick Thohir. Angka tersebut didapat melalui survei tatap muka kepada 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
“Publik memberi penguatan melalui apresiasi itu untuk menguatkan langkah Pak Erick Thohir agar terus tegak lurus tanpa keraguan dan itu sekali lagi butuh effort besar,” kata Surokim.