Kamis 14 Jul 2022 16:54 WIB

Pemkab Agam Alokasikan Dana Rp 12,7 Miliar untuk Pengembangan Pertanian

Dana itu digunakan untuk pengembangan prasarana dan sarana pertanian.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana area persawahan (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mengalokasikan dana sebesar Rp 12,74 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 untuk program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana area persawahan (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mengalokasikan dana sebesar Rp 12,74 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 untuk program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mengalokasikan dana sebesar Rp 12,74 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022 untuk program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.

Sekretaris Dinas Pertanian Agam Emrizal di Lubukbasung, Kamis (14/7/2022), mengatakan, dana Rp 12,74 miliar itu digunakan untuk pengembangan prasarana pertanian Rp 2,43 miliar atau 19,11 persen dan pembangunan sarana pertanian Rp 10,3 miliar atau 80,89 persen.

Baca Juga

"Dana ini melalui Bidang Sarana, Prasarana Pertanian dan Penyuluhan 2022," katanya.

Ia mengatakan, dana pengembangan sarana pertanian Rp 2,43 miliar itu sudah direalisasikan di 14 lokasi. Dana Rp 10,3 miliar digunakan untuk lima kegiatan berupa jaringan irigasi usaha tani Rp 3,81 miliar atau 37,05 persen, sembung pertanian Rp 150 juta atau 1,46 persen.

Kemudian untuk jalan usaha tani Rp 4,12 miliar atau 40,05 persen, untuk DAM parit Rp 324 juta atau 3,15 persen dan untuk balai penyuluh di kecamatan serta sarana pendukungnya Rp 1,88 miliar atau 18,29 persen.

"Dana itu sudah ada direlokasi untuk pembangunan fisik dan non fisik," katanya.

Ia menambahkan, program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian itu dalam rangka untuk memudahkan petani mendapatkan air dalam mengolah sawah mereka. Setelah itu, memudahkan untuk membawa pupuk, hasil pertanian dan lainnya, agar biaya produksi berkurang.

Dengan kondisi itu, produksi padi di Agam bakal meningkat, sehingga petani menjadi sejahtera. "Ini tujuan dari program tersebut dan kita berharap realisasi program itu berjalan dengan baik," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement