Rabu 13 Jul 2022 23:42 WIB

Bisakah Masyarakat Pilih Jenis Vaksin Covid-19 Booster?

masyarakat saat ini tidak dapat memilih jenis vaksinasi booster untuk dirinya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) kepada warga di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Pemerintah menerapkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan di dalam negeri mulai 17 Juli 2022 guna menekan penyebaran kasus COVID-19.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) kepada warga di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Pemerintah menerapkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan di dalam negeri mulai 17 Juli 2022 guna menekan penyebaran kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menjadikan vaksin Covid-19 penguat (booster) sebagai syarat melakukan perjalanan lewat darat, laut, dan udara per 17 Juli 2022. Masyarakat harus mendapatkan vaksin booster dan tak bisa memilih jenisnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Muhamad Fauzan mengakui, seringkali masyarakat ingin mendapatkan vaksin booster jenis tertentu.

"Hanya saja masyarakat saat ini tidak dapat memilih jenis vaksinasi booster untuk dirinya.  Jadi, (jenis booster) ditentukan regimennya dari Kementerian Kesehatan dan pemerintah," ujarnya saat mengisi konferensi virtual, Rabu (13/7/2022).

Artinya, dia melanjutkan, masyarakat belum bisa memilih jenis vaksin. Ia menambahkan, booster berdasarkan ketersediaan berdasarkan yang ada di sentra vaksinasi. Selain itu, dia melanjutkan, riwayat vaksin primer apa juga akan diihat. 

Tak hanya itu, ia menywbut kondisi calon penerima vaksin juga bisa berbeda-beda. Misalnya pada ibu hamil akan mendapatkan booster berbeda dengan masyarakat tidak hamil. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, vaksin booster dibagi menjadi dua yaitu heterolog dan homolog. Homolog adalah jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis pertama dan kedua. 

Sedangkan vaksin heterolog menggunakan vaksin berbeda jenis. Ia menyebutkan, jenis dan merek vaksin booster ada beberapa merek seperti Pfizer, AstraZeneca, Moderna, hingga Sinopharm. 

"Kombinasi vaksin booster yang saat ini diberikan itu sudah berdasarkan pertimbangan dari para peneliti dan sudah dikonfirmasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahwa vaksin ini aman," ujarnya.

Sementara itu terkait dosis booster, ia menyebutkan ada yang mendapatkan setengah dosis dan satu dosis. Semunya tergantung jenis merek vaksinasi booster.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement