Kamis 14 Jul 2022 00:22 WIB

KPU Jatim Bidik Pemilih Perempuan Bagi Kesuksesan Pemilu 2024

Selain mudah dipengaruhi, keadaan kultural mempengaruhi cara pandang pemilih wanita

 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur menyasar pemilih perempuan untuk sosialisasi sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat pada kesuksesan Pemilu 2024  Tampak petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan tampilan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Pemilu 2024 usai peluncurannya di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur menyasar pemilih perempuan untuk sosialisasi sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat pada kesuksesan Pemilu 2024 Tampak petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan tampilan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) Pemilu 2024 usai peluncurannya di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (24/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur menyasar pemilih perempuan untuk sosialisasi sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat pada kesuksesan Pemilu 2024."Pemilih perempuan merupakan potensi besar yang perlu dimanfaatkan dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024," ujar Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jatim Gogot Cahyo Baskoro di Surabaya, Rabu (13/7/2022).

Salah satu gelaran sosialisasi dilakukan di hadapan puluhan perempuan dari berbagai unsur di kawasan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik hari ini. Berdasar data yang dimiliki KPU Jatim, jumlah pemilih perempuan pada Pemilu 2019 sebanyak 15.686.939 pemilih dari total pemilih 30.912.994 orang.

Baca Juga

Perbandingannya, kata dia, selisih dua persen lebih banyak daripada pemilih laki-laki.Sedangkan, tingkat partisipasi perempuan pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 meningkat sebanyak 9,28 persen untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, lalu sebanyak 6,61 persen untuk Pemilu DPR.

Berikutnya, meningkat sebanyak 6,66 persen untuk Pemilu DPD, sebanyak 6,52 persen untuk Pemilu DPRD Provinsi, dan sebanyak 6,51 persen untuk Pemilu DPRD Kabupaten/Kota. Ia juga menyampaikan, jika dibandingkan dengan laki-laki pada Pemilu 2019, partisipasi perempuan juga cenderung mengalami peningkatan pada setiap jenis pemilihan."Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan kecenderungan punya kesadaran tinggi untuk berpartisipasi dalam Pemilu," ucap Gogot.

Kendati demikian, potensi besar tersebut juga mempunyai sejumlah kekurangan, salah satu alasannya adalah perempuan rentan dimobilisasi, baik pada saat maupun di luar pemilu."Pemilih perempuan cenderung masih bisa diarahkan, masih mudah dipengaruhi," katanya.

Selain itu, keadaan kultural juga mempengaruhi cara pandang perempuan terhadap dunia politik."Alasan tersebut berdampak pada belum banyaknya perempuan yang menduduki posisi strategis. Sehingga beberapa hal yang menyangkut kepentingannya sendiri terabaikan," tutur mantan komisioner KPU Jember itu.

Hal tersebut, lanjut Gogot, yang melatarbelakangi alasan KPU Jatim memprioritaskan perempuan sebagai salah satu segmen sosialisasi dan pendidikan pemilih. Pemilu 2024 digelar serentak pada tanggal 14 Februari yang akan memilih anggota legislatif tingkat kabupaten/kota, provinsi, pusat, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta pemilihan presiden/wakil presiden. Pada tanggal 27 November 2024 diselenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk memilih bupati/wali kota serta gubernur

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement