Rabu 13 Jul 2022 20:38 WIB

Antusiasme Masyarakat di Kabupaten Ciamis untuk Vaksinasi Menurun

Diduga hal itu terjadi karena kasus Covid-19 di Ciamis melandai

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada petugas ayanan publik di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per Minggu (13/3), sebanyak 14.600.781 penduduk Indonesia telah menjalani vaksinasi ketiga, sementara pemerintah mash menargetkan 208.265.720 orang sebagai sasaran vaksinasi COVID-19 untuk membentuk kekebalan kelompok.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada petugas ayanan publik di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per Minggu (13/3), sebanyak 14.600.781 penduduk Indonesia telah menjalani vaksinasi ketiga, sementara pemerintah mash menargetkan 208.265.720 orang sebagai sasaran vaksinasi COVID-19 untuk membentuk kekebalan kelompok.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis terus berupaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19. Meningat pemerintah pusat telah menjadikan vaksinasi dosis ketiga (booster) sebagai prasyarat perjalanan dalam negeri apabila tak ingin dites swab antigen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Acep Joni, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dalam beberapa waktu ke belakang banyak terkendala berkurangnya antusias masyarakat. Padahal, petugas kesehatan dan logistik vaksin di daerah itu sudah selalu siap "Sementara ini kendala sasaran masih kurang, khususnya untuk booster. Namun kami terus berupaya," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Ia menduga, berkurangnya antusias masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi disebabkan oleh kasus Covid-19 di Kabupaten Ciamis yang telah melandai. Selain itu, sejumlah aktivitas masyarakat juga telah dilonggarkan. "Jadi kemungkinan masyarakat jadi enggan," kata Acep.

Dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat yang menjadikan booster sebagai prasyarat perjalanan dalam negeri, ia berharap, antusias masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi dapat kembali meningkat. Sebab, menurut dia, harus ada motivasi lain yang mendorong masyarakat untuk mau divaksin. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, cakupan vaksinasi dosis pertama di daerah itu telah mencapai 92,42 persen. Sementara cakupan dosis kedua telah mencapai 80,72 persen. Sedangkan cakupan vaksinasi dosis ketiga baru mencapai 31,39 persen.

Ihwal belum maksimalnya pelaksanaan vaksinasi dosis lengkap di Kabupaten Ciamis, Acep menilai, itu disebabkan pelaksanaan kepada anak dan remaja masih belum 100 persen. "Kalau untuk lansia sudah hampir 100 persen. Namun untuk anak anak itu sekitar 80 persen," kata dia.

Untuk menyasar sasaran yang belum menerima vaksinasi dosis lengkap, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis akan terus melaksanakan vaksinasi di puskesmas seusai jadwal. Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng aparat di kecamatan untuk melakukan edukasi kepada warga agar mau menjalani vaksinasi.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement