Rabu 13 Jul 2022 05:32 WIB

Sulawesi Barat akan Tanam 1,2 Juta Mangrove di Sepanjang Pesisir

10 ribu siswa akan dikerahkan untuk menanam mangrove untuk meminimalisir biaya.

Sejumlah orang menanam mengrove (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah orang menanam mengrove (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merencanakan penanaman 1,2 juta mangrove atau bakau sebagai upaya melestarikan lingkungan di pesisir pantai Sulbar pada hari menanam pohon, 28 November 2022. Bibit mangrove akan ditanam di sekitar 125 hektare lahan sepanjang pesisir Sulbar, dari Kabupaten Polman sampai Pasangkayu.

"Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam menjaga ekosistem mangrove sebagai ekosistem lingkungan dan untuk merehabilitasi kembali lahan pesisir," kata Kepala Dinas Kehutanan Sulbar, Hamzah di Mamuju, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Menurut dia, kegiatan tersebut akan melibatkan 10 ribu siswa dari 100 sekolah SMA dan 45 SMK bidang pertanian yang ada di Provinsi Sulbar. Langkah itu sekaligus mendidik siswa untuk cinta menanam pohon dalam rangka melestarikan lingkungan.

Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengatakan, selain siswa, pemerintah juga akan melibatkan pemerintah dari sejumlah unit pelaksana teknis bidang pertanian, maupun organisasi komunitas masyarakat. Menurut dia, para siswa akan menanam pohon secara serentak di wilayah pesisir dekat sokolahnya masing-masing.

"Kemudian Dishutakan bertugas memberikan pelatihan siswa, maupun organisasi komunitas masyarakat dalam mengembangkan bibit tanaman mangrove yang akan ditanam secara serentak," kata Akmal.

Ia berharap, agar kegiatan tersebut tidak menguras APBD Sulbar. Sebab, bibit yang disiapkan hasil dari pelatihan pengembangan mangrove dan tenaga yang disiapkan untuk menanam adalah siswa yang tidak butuh dibiayai.

Sulbar merupakan daerah rawan gempa dan tsunami sehingga pesisir pantai harus dijaga dengan kegiatan menanam pohon mangrove. Pemprov Sulbar akan terus berinovasi dalam melahirkan program pembangunan yang minim biaya, namun hasilnya dapat berdampak pada pembangunan dan kebutuhan masyarakat.

"Ekonomi harus dibangun dengan berbagai inovasi, ada banyak cara yang bisa dilaksanakan, menjaga alam tetap lestari merupakan kepentingan membangun ekonomi untuk kepentingan generasi mendatang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement