Selasa 12 Jul 2022 20:23 WIB

Pemkab Bogor: Program Petani Milenial Cetak Agropreneur Muda dan Andal

Ini menjadikan agribisnis sebagai mata pencaharian yang menjanjikan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petani milenial merawat tanaman hias (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) menjalankan Program Petani Milenial untuk mencetak agropreneur muda sebagai sumber daya manusia pertanian yang andal.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Petani milenial merawat tanaman hias (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) menjalankan Program Petani Milenial untuk mencetak agropreneur muda sebagai sumber daya manusia pertanian yang andal.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) menjalankan Program Petani Milenial untuk mencetak agropreneur muda sebagai sumber daya manusia pertanian yang andal.

"Sehingga ini dapat menjadikan usaha agribisnis sebagai salah satu mata pencaharian yang menjanjikan dan bisa menyejahterakan masyarakat," kata Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor Sity Nurianty di Cibinong, Bogor, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Menurutnya, program ini menyasar petani berusia antara 19 sampai 39 tahun yang sudah menjalankan usaha agribisnis. Baik di sektor hulu seperti budi daya, dan sektor hilir seperti pascapanen dan pemasaran, dengan menggunakan teknologi digitalisasi.

Sity menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah mencanangkan program untuk mencetak 5.000 petani milenial 2023, dengan tajuk "Tinggal Di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia". Fokusnya pada lima program prioritas yaitu penyiapan sumber daya manusia, penyiapan lahan, penyiapan off taker, fasilitas permodalan, transfer teknologi dan inovasi.

"Pemkab Bogor diberi tugas melaksanakan dua program yaitu program penyiapan sumber daya manusia dan program penyiapan lahan, dengan berbagai upaya," terang Sity.

Distanhorbun Kabupaten Bogor saat ini baru membina 350 orang petani milenial yang bergerak di usaha agribisnis tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Rinciannya, sebanyak 176 orang bergerak di komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, dan talas. Kemudian 140 orang bergerak di komoditas hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Berikutnya, 34 orang bergerak di komoditas perkebunan seperti kopi.

"Saat ini sudah terdaftar sekitar 1.040 calon petani milenial yang sudah disampaikan ke provinsi untuk diverifikasi oleh tim dari Biro Perekonomian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar," paparnya.

Perekrutan petani milenial di Kabupaten Bogor dilakukan berdasarkan mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Pemprov Jabar, yakni dapat melalui daring maupun luring. Masyarakat bisa langsung mendaftarkan menjadi calon petani milenial melalui website resmi Petani Milenial Provinsi Jawa Barat yakni https://petanimilenial.jabarprov.go.id/. Kemudian secara luring pendaftaran bisa dilakukan di Distanhorbun Kabupaten Bogor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement