Senin 11 Jul 2022 18:29 WIB

Beda Pendapat Pengamat Politik Soal Sapi Qurban Anies Nomor 024

Sebagian pengamat menilai sapi qurban Anies memiliki makna politik.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (keempat kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (ketiga kiri) mendengarkan khotbah usai melaksanakan Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Jakarta Internatioanl Stadium, Ahad (10/7/2022). Sapi kurban Anies di JIS bernomor 024 menuai polemik politik. (ilustrasi)
Foto:

Menanggapi polemik sapi 024 sumbangan Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tidak ada penomoran khusus yang sengaja disiapkan pada hewan kurban yang diserahkan.

"Enggak pakai nomor-nomor," kata Riza di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta Utara, Ahad (10/7/2022).

Politikus Partai Gerindra ini meminta nomor 024 yang tertulis di badan sapi Anies itu tak dikaitkan dengan isu politik. Dia pun menampik bahwa penomoran sapi kurban Anies dengan angka 024 itu berkaitan dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Enggak ada hubungannya," kata Riza.

 

Terkait kurban pada Idul Adha tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menerima pasokan hewan ternak untuk kurban dari luar daerah mencapai sekitar 58.010 ekor. "Saat sekarang ini pasokan ternak kurban di DKI kurang lebih 58.010 ekor. Ini terjadi karena memang ada lonjakan permintaan terutama untuk kebutuhan kambing dan domba," kata Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, KPKP Jakarta Suhartini Eliawati, saat ditemui di JIS, Ahad.

Perinciannya jumlah hewan ternak itu yakni 21.000 sapi dan sisanya kambing dan domba. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di lokasi yang sama mengatakan daerah luar wilayah Jakarta lebih suka mengambil hewan kurban yang ditampung di DKI.

Hal tersebut dikarenakan Pemprov DKI dianggap melakukan penampungan, pemantauan dan penyaringan kesehatan hewan ternak dengan baik. Selain itu, pihak pengelola hewan ternak di DKI Jakarta dinilai sigap menanggulangi temuan hewan yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Itulah membuat banyak orang dari luar Jakarta memilih mengambil hewan kurban dari Jakarta karena di Jakarta ada pemeriksaan yang rapi dan tertib," kata Anies.

Tercatat dari 58.010 hewan kurban, sebanyak 40.000 ekor didistribusikan di daerah sekitar wilayah DKI Jakarta. Anies berharap momentum ini bisa menjadi barometer bagi wilayah lain dalam mengelola hewan ternak sehingga bisa mengikuti jejak DKI dalam penerapan dan penanganan kesehatan hewan.

"Sistem pemantauan yang disiapkan sejak awal menghasilkan kepercayaan dan mudah-mudahan ini bisa meluas lagi," kata Anies.

 

photo
infografis cara aman berkurban di tengah wabah PMK - (kementan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement