Senin 11 Jul 2022 15:42 WIB

Harga Cabai dan Bawang Merah Masih Terus Alami Kenaikan

Lonjakan harga pangan yang masih menjadi sorotan utama para pedagang adalah cabai.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga komoditas aneka cabai di dalam negeri masih terus mengalami kenaikan. Kendati demikian, pemerintah meyakini harga akan mulai dalam tren penurunan pada akhir bulan ini seiring dengan masuknya musim panen di beberapa daerah sentra produksi.

Direktur Bahan Pokok dan Penting, Kementerian Perdagangan, Isy Karim, menuturkan, rata-rata harga cabai rawit merah hingga Jumat (8/7/2022) naik 20,20 persen dari bulan lalu menjadi Rp 95.200 per kg.

Baca Juga

Kenaikan harga cabai juga mulai diikuti oleh varietas lain. Cabai merah keriting tercatat melonjak 41,7 persen menjadi Rp 82 ribu per kg, sedangkan cabai merah besar naik 39,62 persen menjadi Rp 80.700 per kg.

Tak hanya cabai, bawang merah juga terus mengalami kenaikan hingga 39,69 persen menjadi Rp 63 ribu per kg. Isy mengatakan, kenaikan harga cabai yang masih terjadi karena berkurangnya pasokan. Ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, serangan hama penyakit antrakosa, hingga pengalihan fungsi lahan ke komoditas lain.

Kemendag pun mencatat, terjadi perubahan pola dan jadwal tanam dari para petani cabai. Hal lain yang mengerek kenaikan harga yakni akibat mahalnya sarana produksi hingga pestisida di sejumlah wilayah.

"Harga diprediksi berangsur turun seiring dengan panen di sentra produksi Jawa Timur. Khususnya di Kediri dan Blitar yang akan memasuki masa panen di akhir Juli," katanya kepada Republika.co.id, Senin (11/7/2022).

Adapun kenaikan harga baang merah yang terjadi disinyalir akibat masa panen di sentra produksi Jawa seperti Nganjuk, Demak, dan Probolinggo telah berakhir. Ketiga sentra itu kini memasuki masa tanam. "Pasokan diperkirakan akan kembali normal pada masa panen raya Juli-September," kata dia.

Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan, mengatakan, beberapa harga bahan pokok pada momen Idul Adha tahun ini memang mengalami kenaikan harga yang cukup drastis.

Lonjakan harga pangan yang masih menjadi sorotan utama bagi para pedagang adalah cabai. Sebab, harga cabai rawit merah tertinggi sudah tembus hingga Rp 120 ribu per kg. Cabai rawit merah merupakan jenis cabai yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen rumah tangga.

"Jadi masalah cabai-cabaian ini kita masih belum pulih juga. Belum ada penyelesaian yang ditagani secara serius oleh pemerintah," katanya.

Ia menilai, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah sejauh ini terhadap komoditas cabai maupun bawang sekadar langkah sesaat untuk menenangkan pasar. Namun, persoalan penawaran dan permintaan yang tak seimbang belum kunjung mendapat solusi yang tepat.

Di sisi lain, Ikappi juga tetap menyangsikan keabsahan data pangan yang dimiliki pemerintah. "Apakah pemerintah punya data yang cukup aktual agar bisa menyeimbangkan (kenaikan harga) itu?" ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement