REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan cacing hati atau fasciola hepatica pada ratusan hewan qurban yang dipotong pada pelaksanaan Idul Adha 1443 Hijriah di daerah itu.
"Fasciola hepatica pada hati hewan qurban itu kan terus terang karena dipengaruhi oleh pakan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Joko Waluyo saat dikonfirmasi di Bantul, Ahad (10/7/2022).
Dia menyebutkan, jumlah hewan qurban yang bagian hatinya terdapat cacing berdasarkan pantauan petugas dinas hingga Ahad (10/7/2022) sebanyak 299 sapi dari sebanyak 5.867 ekor yang dipotong pada Lebaran Haji 2022. Kemudian sebanyak 25 kasus fasciola pada kambing dari jumlah 3.964 ekor yang disembelih, dan sebanyak 25 kasus pada domba dari yang dipotong sebanyak 7.189 ekor.
Dia mengatakan, penyebab utama hewan terkena cacing hati itu adalah pakan yang masih basah diberikan kepada ternak, biasanya pakan tersebut berupa rumput yang diambil dari sawah.
"Jadi ternak-ternak itu diberikan pakan yang langsung dari sawah, sehingga ada keong kecil-kecil itu sebagai pembawa parasit," katanya.
Meski demikian, kata dia, secara umum hewan qurban yang hatinya terkena cacing hati tidak masalah, karena dagingnya masih aman dikonsumsi, asalkan hati yang rusak terkena cacing itu dibuang atau dimusnahkan.
"Tapi itu tidak masalah sebetulnya, hanya saja hati yang rusak itu dibuang, tidak masalah. Maklum kemarin adanya wabah PMK (penyakit mulut dan kuku), sapinya banyak dari luar Bantul," katanya.