Jumat 08 Jul 2022 15:49 WIB

Titik Lokasi Qurban di Yogya Turun Akibat PMK

Ada 170 titik penyembelihan hewan qurban yang dilaporkan di Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Warga membawa sapi yang dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban Idul Adha di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (8/7/2022). Sapi kurban seberat 1,07 ton dari Presiden tersebut disalurkan oleh Kantor Kepatihan untuk disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1443 H mendatang di Masjid Al-Fatah, Cangkringan, Sleman.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Warga membawa sapi yang dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban Idul Adha di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (8/7/2022). Sapi kurban seberat 1,07 ton dari Presiden tersebut disalurkan oleh Kantor Kepatihan untuk disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1443 H mendatang di Masjid Al-Fatah, Cangkringan, Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, titik lokasi penyembelihan hewan qurban di Kota Yogyakarta tahun ini turun dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), meskipun hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus PMK di Kota Yogyakarta.  

"Titiknya memang agak sedikit berkurang dari tahun lalu karena adanya wabah PMK ini, tapi tidak turun signifikan, cuma sedikit berkurang," kata Sumadi di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga

Pihaknya menurunkan tim di tiap titik penyembelihan hewan qurban yang ada di Kota Yogyakarta. Tim yang diturunkan ini nantinya akan melakukan pengawasan selama dilakukannya proses penyembelihan hewan qurban.

"Kita monitor per titik-titik itu," ujar Sumadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan, sudah lebih dari 170 titik penyembelihan hewan qurban yang dilaporkan panitia qurban kepada Pemkot Yogyakarta. Data tersebut masih terus berjalan, mengingat masih adanya panitia yang melakukan pelaporan.

"Kemarin yang sudah mendaftar sampai siang itu sudah 170 (titik), tapi itu terus berkembang sampai sekarang," kata Suyana.

Meskipun titik penyembelihan hewan qurban di tahun ini turun, namun lebih banyak yang melakukan penyembelihan di luar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. Pasalnya, kuota penyembelihan hewan kurban yang disiapkan di RPH Giwangan masih banyak yang belum terisi.

Suyana menuturkan, kuota yang disiapkan per harinya di RPH Giwangan yakni sekitar 70-80 sapi. Bagi panitia yang akan melaksanakan penyembelihan di RPH dapat mendaftar melalui Baznas Kota Yogyakarta.

Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Syamsul Azhari mengatakan sebelumnya bahwa tahun ini lebih banyak panitia qurban yang melaksanakan penyembelihan hewan qurban di masjid dan mushala. Hal ini yang menyebabkan kuota pemotongan hewan di RPH Giwangan masih banyak yang kosong.

Pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan sendiri dilakukan selama lima hari sejak 9-13 Juli 2022. "Kuotanya masih banyak yang belum terisi karena tahun ini masyarakat banyak menyelenggarakan di masjid masing-masing," kata Syamsul di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (7/7/2022).

Pada Sabtu (9/7/2022), kuota pemotongan hewan qurban di RPH Giwangan yang disediakan sebanyak 45-50 khusus untuk sapi, namun baru terisi sebanyak 20 ekor sapi. Untuk pemotongan kambing belum ada yang mendaftar berdasarkan data per kemarin.

Untuk tanggal 10 Juli, disediakan kuota pemotongan sapi sebanyak 75-80 ekor. Untuk hari tersebut sudah ada yang mendaftar untuk penyembelihan hewan qurban yakni sebanyak 78 ekor sapi dan 29 ekor kambing.

Kuota pemotongan sapi pada 11 Juli juga disediakan sebanyak 75-80 ekor, namun baru 24 ekor sapi yang baru didaftarkan dan kambing yang didaftarkan sebanyak lima ekor. Untuk tanggal 12 Juli, sapi yang sudah didaftarkan untuk dipotong di RPH Giwangan sebanyak delapan ekor, namun untuk pemotongan kambing belum ada yang mendaftar.

"13 Juli, kuota (yang disiapkan) 75 sampai 80 ekor sapi, tapi masih belum ada yang mendaftar, untuk kambing juga belum ada yang mendaftar," ujarnya.

Pihaknya pun masih membuka pendaftaran penyembelihan hewan qurban hingga H-1 Idul Adha 2022. "Sampai H-1 masih kita buka (pendaftaran) karena kuotanya masih banyak yang belum terisi," jelas Syamsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement