REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur mengatakan, 935 ekor sapi di daerah itu dinyatakan sembuh dari penyakit mulut dan kuku (PMK). "Berdasarkan data terakhir angka kesembuhan sapi mencapai 935 ekor," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur Liza Murdhani di Aceh Timur, Rabu (6/7/2022).
Sedangkan sapi yang masih terindikasi PMK, kata Liza Murdhani, mencapai 1.235 ekor. Seribuan ekor sapi yang terindikasi PMK tersebut saat ini ditangani tim kesehatan hewan.
"Sapi-sapi yang masih sakit tersebut masih ditangani. Bahkan sapi-sapi tersebut diisolasi guna mencegah penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku," kata Liza.
Penanganan sapi yang terindikasi penyakit mulut dan kuku tersebut dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti antibiotik maupun vitamin. "Kami juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat pentingnya kesehatan kandang hewan ternak guna mencegah penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Aceh Timur," kata Liza.
Terkait upaya lain mencegah penularan dan penyebaran wabah PMK tersebut, Liza Murdhani mengatakan, pihaknya masih menutup seluruh pasar hewan untuk sementara waktu di Kabupaten Aceh Timur. "Penutupan pasar hewan dilakukan hingga batas yang belum ditentukan. Pasar hewan dibuka kembali tergantung kondisi wabah penyakit mulut dan kuku," kata Liza Murdhani.
Meskipun pasar hewan ditutup, kata Liza Murdhani, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur menjamin ketersediaan hewan kurban pada Idul Adha 1443 Hijriah mencukupi. "Kami menjamin ketersediaan hewan ternak mencukupi karena populasinya melebih kebutuhan. Kami juga memantau dan mengawasi proses penyembelihan hewan qurban nantinya," kata Liza.