REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menggelar pameran Pasar Kreatif tahun 2022 yang diisi 180 para pelaku UMKM periode Juli hingga Agustus di 6 mal. Kehadiran pameran tersebut diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di Kota Bandung di tengah pandemi Covid-19.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengapresiasi pameran Pasar Kreatif yang baru 4 hari diselenggarakan di Trans Studio Mal sudah meraih omzet hingga Rp 1,2 miliar. Kegiatan yang berlangsung selama 10 hari diharapkan bisa mencapai target omzet yang diinginkan.
"Tanggal 1 sampai 4 omzet kita sudah Rp.1,2 miliar, mudah-mudahan di sisa waktu kita terkejar (target) Rp 6 miliar untuk keseluruhan 6 mal," ujarnya disela-sela meninjau Pasar Kreatif tahun 2022, Selasa (5/7/2022).
Ia mengatakan transaksi penjualan di Pasar Kreatif Tahun 2022 diselenggarakan secara offline maupun online dan terbilang berjalan baik. Momentum libur sekolah pun diklaim turut mendongkrak omzet para pelaku UMKM.
Yana mengatakan para pelaku UMKM yang mengikuti pameran memiliki jenis usaha berbagai macam sepeerrti fashion, kuliner dan cinderamata. Sebagian dari para pelaku UMKM yang telah dikurasi merupakan peserta baru yang mengikuti pameran Pasar Kreatif.Ia berharap pameran dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung. Selain itu daya beli masyarakat semakin membaik.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan pelaksanaan Pasar Kreatif sepanjang Juli hingga Agustus akan dilaksanakan di TSM, Festival Citylink, Ciwalk, Kings, PVJ dan 23 Paskal. Pada pameran di TSM omzet selama empat hari pameran mencapai Rp 1,2 miliar.
"Tadi disampaikan omzet hari keempat di TSM sampai Senin sudah Rp 1,2 miliar antara offline dan online tapi lebih banyak offline menunjukkan lebih banyak belanja ke TSM. Target pasar kreatif di enam mal Rp 6 miliar," katanya.
Ia berharap pasar kreatif di TSM hingga akhir kegiatan bisa mencapai Rp 2 miliar. Pada tahun 2021, omzet Pasar Kreatif di TSM mencapai Rp 1,1 miliar selama kegiatan 10 hari."Sekarang empat hari Rp 1,2 miliar menunjukkan ada geliat ekonomi baru yang cukup tinggi signifikan," katanya.
Ia menambahkan jumlah pelaku UMKM yang mengikuti seleksi mencapai 500 selanjutnya dikurasi hingga terpilih 180 orang pelaku usaha. Tiap pameran jumlah UMKM yang terlibat sebanyak 30."Jadi 180 UMKM yang dilibatkan beda-beda dan wajah baru 54 orang. Jangan ada bahasa kamu lagi kamu lagi," katanya. Ia melanjutkan para pembeli berasal dari Kota Bandung maupun luar Kota Bandung.