REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau, Syamsuar, akan menyurati Presiden Joko Widodo menyikapi Anjlok harga sawit petani. Syamsuar merasa anjloknya harga sawit telah berdampak negatif kepada petani sawit yang ada di negeri Lancang Kuning tersebut.
Diketahui harga sawit petani terus mengalami penurunan pasca pencabutan larangan crude palm oil (CPO) oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Zulfadli mengatakan, surat tersebut berdasarkan hasil pertemuan Gubernur se-Sumatera di Pekanbaru beberapa waktu lalu.
"Pak Gubernur segera mengirim surat kepada Pak Presiden, agar memperhatikan soal harga sawit yang belum juga membaik. Surat yang segera dikirim Gubri ke Presiden itu berdasarkan hasil rapat/pertemuan Gubernur se-Sumatra beberapa hari yang lalu," kata Zulfadli, Senin (4/7/2022).
Zulfadli menyebut Pemerintah Provinsi Riau tak pernah tinggal diam atas anjloknya harga sawit petani di Riau. Gubernur Riau menurut dia juga menyuarakan persoalan anjloknya harga sawit ini saat pertemuan Gubernur se-Sumatera beberapa hari lalu.
Ia melanjutkan upaya lain untuk memperjuangkan harga sawit petani adalah mendorong kepala daerah di Riau untuk memfasilitasi petani agar bermitra dengan perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
"Kami mendorong semua petani sawit agar melakukan kemitraan dengan PKS. Dan Gubernur telah meminta kabupaten/kota untuk membantu petani sawit, itu sudah disampaikan pak Gubernur saat pertemuan dengan bupati/walikota beberapa waktu lalu," ujar Zulfadli.