REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat nilai ekspor timah dan nontimah pada Mei 2022 sebesar 172,73 juta dolar AS atau turun 12,28 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya 436,40 juta dolar AS.
"Penurunan nilai ekspor ini sebagai dampak perang Rusia dengan Ukraina," kata Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Ahad (3/7/2022).
Ia mengatakan nilai ekspor timah dan non-timah Mei tahun ini jika dibanding bulan sebelumnya turun 60,42 persen. Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah 56,97 persen dan nontimah 83,10 persen.
"China masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebesar 42,05 persen ekspor timah pada Januari hingga Mei 2022 dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini," ujarnya.
Menurut dia, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor timah ke China pada tahun ini naik 3.038,48 persen. Sementara itu, Singapura, Korea Selatan, India, dan Jepang, berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Mei 2022. Peran keempat negara berkisar antara 7,88 persen hingga 11,94 persen."Secara total lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 81,64 persen," kata dia.
Ia mengatakan ekspor non-timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Januari-Mei 2022 bernilai 143,22 juta dolar AS, naik 11,10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Malaysia menempati urutan pertama peran ekspor non-timah pada Januari-Mei 2022 dengan nilai 33,79 juta dolar AS," katanya.