REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan, sejak Januari hingga Juni 2022 kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah tersebut mencapai 610 kasus. Sebanyak 610 kasus tersebut tersebar di 10 wilayah di Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan kegiatan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat genangan air dan mendaur ulang barang bekas. "Saya meminta agar Dinas Kesehatan tingkat kabupaten dan kota mengimbau masyarakat menerapkan 3M plus," kata Herwan di Bengkulu, Sabtu (2/7/2022).
Ia menambahkan, lokasi yang ditemukan kasus positif DBD agar segera diselidiki dan dilakukan penyemprotan fogging jika diperlukan. Namun, penyemprotan fogging tidak menjadi cara pencegahan utama dalam menghindari wabah DBD, melainkan dengan cara penerapan 3M dan gotong royong.
Herwan menjelaskan, meningkatnya kasus DBD di Provinsi Bengkulu disebabkan daerah ini sedang dilanda musim hujan. Akibatnya, banyak ditemukan genangan air tempat nyamuk berkembang biak.
Berikut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu jumlah DBD sejak Januari hingga Juni, yaitu Kabupaten Kaur sekitar 33 kasus. Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 80 kasus, Kabupaten Seluma 67 kasus, Kota Bengkulu 120 kasus, Kabupaten Bengkulu Tengah 42 kasus.
Kemudian Kabupaten Kepahiang 22 kasus, Kabupaten Rejang Lebong 39 kasus, Kabupaten Lebong 65 kasus, Kabupaten Bengkulu Utara 75 kasus dan Kabupaten Mukomuko hanya 12 kasus.