Sabtu 02 Jul 2022 20:47 WIB

Penerima Vaksin Booster di Indonesia Mencapai 50,8 Juta Orang

Penerima vaksin dosis ketiga atau booster bertambah 151.606 orang.

Ilustrasi. Penerima vaksin dosis ketiga bertambah 151.606 orang sehingga total penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin penguat atau booster adalah sebanyak 50.898.137 orang.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Ilustrasi. Penerima vaksin dosis ketiga bertambah 151.606 orang sehingga total penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin penguat atau booster adalah sebanyak 50.898.137 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerima vaksin dosis ketiga bertambah 151.606 orang. Dengan demikian, total penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin penguat atau booster adalah sebanyak 50.898.137 orang.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/7/2022), memperlihatkan bahwa penerima dosis kedua kini mencapai 169.111.754 orang atau bertambah 39.889 orang dibandingkan Jumat (1/7/2022) kemarin. Sementara masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi pertama juga meningkat sebanyak 22.606 orang, menjadikan sejauh ini 201.557.401 orang telah mendapatkan dosis pertama dari vaksin Covid-19.

Baca Juga

Pemerintah Indonesia sebelumnya menargetkan 208.265.720 masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 untuk mendapatkan kekebalan komunal atau herd immunity terhadap penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia juga bertambah sebanyak 1.794 kasus baru, yang disertai peningkatan pasien pulih 1.789 orang dan lima orang meninggal dunia.

Dalam keterangan pers daring di Jakarta pada Jumat (1/7/2022) kemarin, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan cakupan vaksinasi booster secara nasional baru mencapai 24 persen. Cakupan itu, katanya, belum tampak signifikan.

"Selain itu, 28 dari 34 provinsi cakupan vaksinnya juga masih di bawah 30 persen. Hanya Bali yang sudah di atas 50 persen, disusul dengan DKI dan Kepulauan Riau di atas 40 persen. DIY, Jawa Barat dan Kalimantan Timur di atas 30 persen," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement