Jumat 01 Jul 2022 11:19 WIB

Sebanyak 157 Petugas Diterjunkan Saat Idul Adha Hingga Hari Tasyrik

Sebanyak 157 petugas akan diterjunkan saat Idul Adha hingga hari tasyrik di Bandung.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di Riung Bandung, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6/2022). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh hewan kurban yang dijual itu terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga layak di konsumsi oleh masyarakat.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di Riung Bandung, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6/2022). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh hewan kurban yang dijual itu terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga layak di konsumsi oleh masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 780 pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM) di Kota Bandung dilatih melakukan penyembelihan hewan kurban jelang Idul Adha. Selain itu sebanyak 157 petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan terjun saat Idul Adha hingga hari tasyrik.

Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung Ermariah mengatakan, para pengurus DKM dilatih untuk memahami cara memotong hewan kurban yang benar serta memilih daging yang baik. Sedangkan, 157 petugas akan memeriksa postmortem atau pascapenyembelihan.

Baca Juga

"Selama empat hari ada 91 petugas ASN dan 66 petugas non-ASN yang menyebar ke 30 kecamatan di Kota Bandung untuk memeriksa postmortem hewan kurban. Kita akan usahakan sebanyak mungkin untuk keliling memeriksa lokasi-lokasi penyembelihan hewan kurban," ujar dia, Kamis (30/6/2022).

Ia mengatakan, lokasi yang diprioritaskan untuk pemeriksaan postmortem adalah tempat pemotongan hewan kurban seperti masjid besar.  Selain itu, untuk menentukan daging layak dikonsumsi maka perlu pemeriksaan sebelum dipotong.

"Kita dahulukan lokasi yang memotong lebih banyak, biasanya di masjid besar, seperti Masih Raya Bandung dan Masjid al-Ukhuwah," ucapnya.

Ia mengatakan, organ lainnya seperti jeroan dan tulang memengaruhi kualitas daging. Usai pemeriksaan maka dapat diputuskan apakah daging tersebut layak konsumsi atau harus dimusnahkan.

"Kita juga bisa mengetahui penyakit apa yang diderita oleh sapi tersebut, sehingga kita bisa mengambil keputusan," katanya.

Pada Idul Adha tahun 2021 kemarin, Erma mengatakan, kondisi postmortem hewan kurban di Kota Bandung tergolong aman terkendali karena tidak ditemukan antraks dan TBC paru. Namun, DKPP menerima laporan penyakit ringan, seperti cacing hati atau pneumonia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement