Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama meminta masyarakat tetap waspada lantaran tren penularan Covid-19 di beberapa negara sedang meningkat seperti Singapura dan India.
Tjandra mengatakan, saat ini, kasus harian Covid-19 di Indonesia belum bisa diprediksi apakah masih akan meningkat. Sehingga, testing Covid-19 harus lebih masif dilakukan.
"Yang jelas ada tiga yang perlu dilakukan, pertama meningkatkan tes dan whole genome sequencing," tegas Tjandra kepada Republika, Kamis.
Kedua adalah meningkatkan vaksinasi termasuk vaksinasi dosis ketiga atau booster. Terakhir adalah tetap memakai masker di luar ruangan untuk kelompok yang memiliki risiko.
"Baik risiko orang (lansia, komorbid, sedang tidak fit) maupun risiko keadaan (banyak sekali orang, kemungkinan kontak dengan gejala," tuturnya.
Hingga Kamis kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 50.450.341 orang telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis penguat di Indonesia, atau bertambah sebanyak 51.482 orang. Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, sebanyak 16.030 orang mendapatkan vaksin dosis lengkap pada Kamis, sehingga jumlah penerima hingga saat ini mencapai 168.980.896 orang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta jajarannya agar vaksin Covid-19 dosis penguat dapat lebih mudah dijangkau masyarakat guna mencegah kenaikan kasus, terutama setelah munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/6/2022).
"Bapak Presiden juga beri arahan agar booster (penguat) ini lebih mudah diterima. Setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan menggunakan booster, sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara besar itu relatif aman," ujarnya.