REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah melalui PLN terus berupaya memberikan kesetaraan hidup yang lebih baik kepada masyarakat. Salah satunya, dengan menggenjot peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah pedesaan dan wilayah pemukiman yang sulit dijangkau dengan keterbatasan sarana dan prasarana dan kondisi alam serta cuaca yang relatif sulit diprediksi.
Seperti salah satunya di Dusun Cisoka Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
Berkolaborasi dengan Pemerintah khususnya Kementrian ESDM Provinsi Jawa Barat dan berbagai Instansi, kali ini bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Barat.
“Ini merupakan hari yang bersejarah setelah puluhan tahun Desa Citengah menantikan listrik lebih dari dua puluh tahun akhirnya hari ini dapat menikmati listrik, hal ini disebabkan Lokasi yang cukup sulit untuk memasang jaringan listrik dan biaya yang besar sementara di Desa ini hanya ada 31 Kepala Keluarga” ujar Bupati Sumedang, Dr H Dony Ahmad Munir, S.T.,M.M dalam siaran pers PLN Jabar, Kamis (30/6/2022).
Dony mengatakan, dari 400 ribuan warga masih ada 9.000 warga Sumedang yang belum memasang listrik. Hal ini terjadi, bukan karena tidak ada aliran listrik tapi karena memang mereka tidak mampu.
Menurutnya, ini menjadi tugas dari Pemerintah Sumedang yang akan terus berkolaborasi dengan ESDM dan PLN untuk membantu pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi dengan bantuan CSR dari berbagai instansi.
Manager Komunikasi PLN UID Jawa Barat, Iwan Ridwan mengatakan, program melistriki daerah pedesaan di pelosok Jawa Barat merupakan salah satu program prioritas unggulan yang dilakukan oleh PLN. Hal ini, sebagai salah satu upaya untuk mendukung penuh pemerintah dalam mewujudkan Program Pemprov Jawa Barat yakni Jabar Caang sehingga dapat meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Jawa Barat.
“Salah satu lokasi yang kami bangun di tahun 2022 ini yaitu Dusun Cisoka Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Disini kami membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 7,908 Kms, 1 unit Gardu Distribusi serta Jaringan Tegangan Rendah 0,325 Kms," paparnya.
Pembangunan ini, kata dia, berpotensi menambah kurang lebih sebanyak 30 calon pelanggan dan akan berkembang kedepannya. Lokasi ini adalah salah satu dari 5 (lima) daerah dalam Perjanjian Kerja sama antara PLN UID Jabar dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2020.
"Ke 5 (lima) lokasi tersebut tersebar di daerah Rancaekek, Soreang, Tanggeung, serta Cisoka dengan total potensi penambahan sejumlah 536 pelanggan, serta Operasional dan Pemeliharaan Tower Radio Komunikasi di Tangkuban Perahu," katanya
Iwan mengatakan, PLN berupaya untuk selalu konsisten melaksanakan penyambungan listrik di wilayah pedesaan, bersama dengan Pemerintah.
“Bersama – sama kami berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah pedesaan se-Jawa Barat, melalui penyambungan listrik ini. Ini bukti Negara Hadir bagi Masyarakat," katanya.
Menurutnya, seluruh pembangunan infrastruktur untuk 5 lokasi kerjasama tersebut dioptimalkan untuk menjangkau wilayah willayah pemukiman yang sulit dijangkau dengan keterbatasan sarana prasarana juga kondisi alam dan cuaca yang relatif sulit diprediksi.
"Melalui kerjasama ini, kami membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 19,121 kilometersirkit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 31,311 kms dan 11 Gardu Distribusi," katanya.
Pada kegiatan tersebut, PLN UID Jawa Barat juga menyerahkan 35 Paket sembako untuk masyarakat Desa Citengah. Paket tersebut merupakan bantuan dari Yayasan Baitul Mal PLN yakni Dana yang dikumpulkan dari para Pegawai muslim PLN UID Jawa Barat.