Rabu 29 Jun 2022 22:00 WIB

Cyberbullying Pengaruhi Kesehatan Mental

Korban cyberbullying,harus beristirahat lebih dulu dari media sosial.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Cyberbullying ilustrasi
Foto: BBC
Cyberbullying ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cyberbullying merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah dengan menggunakan media digital. Tindakan tersebut dinilai sebagai akar permasalahan mental.

“Apakah cyberbullying merupakan perilaku tercela atau tidak? Kalau saya pribadi menilai cyberbullying adalah akar permasalahan mental,” ujar Wakil Ketua RTIK Kabupaten Blitar, Subana, dalam siaran pers, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga

Korban cyberbullying, kata dia, harus beristirahat lebih dulu dari media sosial untuk memulihkan mental. Apabila pelaku berada dalam satu kelompok, korban bisa langsung mendatangani yang bersangkutan untuk menyelesaikan permasalahan.

“Biasanya pelaku cyberbullying itu pengecut. Dia berani seperti singa ketika di media sosial, tapi ketika bertemu langsung, dia tidak berani,” kata Subana.

Dia juga menyampaikan, jika permasalahan belum selesai dan pelaku masih melakukan cyberbullying, langkah block pertemanan bisa menjadi pilihan. Kesehatan mental tetap menjadi prioritas ketika bermedia sosial.

Hal itu dia sampaikan dalam webinar "Makin Cakap Digital 2022" untuk Kelompok Masyarakat Wilayah  Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di mana kegiatan itu merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan SiberKreasi.

Kegiatan itu merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Pada kesempatan itu hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya. Paparan Digital Marketer Lim Siau Liang menjadi pembuka webinar. Dilanjutkan penyampaian materi oleh Relawan TIK-G Coach Pro, Coach Eko Sugiono. Diskusi ditutup Wakil Ketua RTIK Kabupeten Blitar, Subana.

Digital Marketer Lim Siau Liang mengatakan, pelaku usaha bisa memanfaatkan semua media sosial untuk mempromosikan produknya. Kita harus testing terlebih dulu produk kita. "Mungkin yang lagi tren sekarang adalah TikTok, kita harus tes dulu bagaimana periklanan di Instagram, TikTok, dan YouTube,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement