Rabu 29 Jun 2022 16:22 WIB

Agenda Setting Komunikasi Publik Pemerintah dengan Agenda Setting Polri Harus Selaras

Perlu ada perubahan strategi agenda seting pemerintah dan kehumasan Polri

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan) bertemu untuk melakukan komunikasi dengan Pengasuh Ponpes  Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (24/6) malam. (ilustrasi)
Foto: dok. istimewa
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan) bertemu untuk melakukan komunikasi dengan Pengasuh Ponpes Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (24/6) malam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strategi Kolaborasi Humas Polri yang merupakan proyek perubahan kehumasan Polri dalam penyampaian agenda setting pemerintah dipamerkan oleh Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol. Drs. Sumarto, M.Si., dalam Festival Inovasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan LII Tahun 2022, di Gedung Makarti LAN, Jakarta, Rabu (29/6) pagi.

Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol. Drs. Sumarto, M.Si. mengemukakan, proyek perubahan strategi komunikasi Humas Polri itu dimaksudkan untuk  mengefektifkan implementasi Instruksi Presiden No 9/2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik.

"Harapannya adalah ada keselarasan agenda setting komunikasi publik pemerintah dengan agenda setting Polri," kata Sumarto.

Dengan penyelarasan itu, Kombes Sumarto berharap dapat mengisi ruang publik sehingga bersih dari hoaks.

"Masyarakat juga akan mendapat informasi yang benar terhadap program-program pemerintah," tutur Sumarto.

Ia menjelaskan, proyek perubahan ini sudah diimplementasikan dalam mailstone jangka pendek Divisi Humas Polri.

"Harapan saya festival ini (Festival Inovasi, red) bisa menjadi sosialisasi dan diseminasi proyek perubahan saya," pungkas Sumarto.

Apresiasi Tim Penilai

Proyek perubahan yang mengandalkan strategi kolaborasi antar stakeholder itu mendapat apresiasi dari Dr Mahdum, selaku coach dan Tim Penilai Festival Inovasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Tahun 2022. 

Menurut Mahdum,Sumarto diawalnya merasa tertekan karena sulit merumuskan inovasi di jajaran humas . Tapi karena dia orang yang berpikir strategis sehingga bisa melakukam inovasi tahap demi tahap, dimulai dari SDMnya, dan jantungnya pada kurikulum.

Terkait implementasinya, Mahdum mengingatkan peran mentor atau atasan yang bersangkutan untuk memberikan ruang dan mendorong pelaksanaan di lapangan.

"Secara gagasan, konsep, dan implementasi sejak April sudah OK. Tinggal implementasi jangka menengah dan panjang dari pengawasan mentor Pak Marto," ungkap Mahdum.

Sebelumnya Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN Dr. Basseng, M.Ed. mewakili Kepala LAN dalam sambutannya mengatakan, Festival Inovasi ini diikuti oleh 39 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan 52 Tahun 2022.

Peserta pelatihan berasal dari perwakilan kementerian dan lembaga pemerintahan. Ia bersyukur setelah 2 tahun hanya bisa dilaksanakan secara virtual, festival kali ini bisa dilakukan secara klasikal.

Menurut Basseng, selama 4 bulan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional berada dalam learning community, bagaimana bisa menjadi pemimpin kolaboratif yang bisa mengorkrestasi perubahan steakholder susai tujuan peserta. Indikatornya, produk pembelajaran dan peserta berhasil membuat proyek inovasi.

"Festival ini diharapkan memberikan feedback untuk perbaikan proyek inovasi yang diimplementasi di instansi masing-masing peserta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement