REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menargetkan selama tiga bulan ke depan untuk merampungkan investigasi penyebab longsor dan banjir bandang di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang.
"Ini harus melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Kita ingin dalam waktu tiga bulan sudah ada simpulannya seperti apa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (28/6/2022).
Menurutnya materi utama yang menjadi bahan kajian yaitu penyebab banjir bandang dan longsor sesuai riwayat kejadian bencana serupa di wilayah masing-masing.
"Penyebab banjir dan longsor, karena informasinyapada 2015 pernah terjadi di Pamijahan, terus yang di Leuwiliang juga pernah. Nanti bisa terlihat jejak forensiknya," katanya.
Ia menyebutkan bahwa sementara Pemerintah Kabupaten Bogor hanya melakukan kajian bersama PVMBG. Tapi tidak menutup kemungkinan menggandeng instansi lainnya di pertengahan jalan.
"Kalau nanti PVMBG perlu instansi lain, kita bareng mungkin untuk pemetaannya," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat, banjir bandang dan longsor pada Rabu (22/6) 2022 di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan dan Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang menelan tiga korban jiwa.
Kemudian, mengakibatkan ratusan rumah mengalami rusak ringan hingga berat, serta memutuskan sejumlah akses jalan dan jembatan.