Selasa 28 Jun 2022 17:43 WIB

DKI Siap Dirikan Pabrik Migor Senilai Rp 150 Miliar di Cilegon

Pabrik minyak goreng rencananya mulai dibangun pada Januari 2023.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
Pedagang mengemas minyak goreng curah rakyat (MGCR) di salah satu kios di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (27/6/2022). (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pedagang mengemas minyak goreng curah rakyat (MGCR) di salah satu kios di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (27/6/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo, mengatakan, pihaknya telah mematangkan pembangunan pabrik minyak goreng dengan BUMD Agro Jawa Barat dan BUMD Jawa Tengah. Rencananya, kata dia, pabrik akan didirikan di Cilegon, Banten, dengan pagu anggaran senilai Rp 150 miliar.

“Iya angka itu buat pembentukan pabrik. Tapi saat ini Jawa Timur juga berminat join pabrik ini,” kata Pamrihadi saat ditemui Republika.co.id di Kempinski, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga

Lokasi pabrik, kata dia, dipastikan di Cilegon, karena akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Krakatau Logistik selaku pemilik lahan pabrik minyak goreng nantinya. Dia tak memerinci berapa luas dari pabrik itu nantinya.

Pamrihadi mengatakan, pendanaan pembangunan pabrik itu berasal dari BUMD masing-masing daerah. Untuk penyertaan modal, apakah menggunakan kredit bank atau skema lainnya, Pamrihadi, tak mempermasalahkannya.

Ditanya realisasi pembangunan pabrik minyak goreng, Pamrihadi menekankan mulai dibangun pada Januari 2023. Sedangkan target penyelesaian, kata dia, ditargetkan rampung pada Juni 2023.

Pamrihadi menjelaskan, lokasi pabrik minyak goreng di Cilegon, dipastikan jadi setelah ada studi kelayakan sebelumnya. Dia menyebut, dengan lokasi Cilegon yang dekat dermaga akan memudahkan distribusi pengiriman dari kapal tongkang atau tanker melalui pipa ke lokasi pabrik. “Tujuannya untuk cost efisiensi,” tutur dia.

Jika pabrik jadi dibangun di Jawa Barat atau Jawa Tengah, perlu ada proses pemindahan minyak dari tanker menggunakan truk-truk ke lokasi pabrik. Alih-alih demikian, Cilegon dinilainya tidak akan membutuhkan proses dan biaya tersebut. Ke depannya, pihak dia akan mengkaji apakah satu pabrik itu bisa mencukupi distribusi keempat daerah atau tidak. Karenanya, pembangunan pabrik minyak goreng masih ditargetkan selesai satu di Cilegon.

“Tahap pertama di Cilegon kita lihat kapasitasnya. Kalau satu pabrik bisa meng-cover empat provinsi, kenapa harus nambah lagi,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement