REPUBLIKA.CO.ID, MUARA ENIM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan melaporkan, ratusan rumah warga di Kabupaten Muara Enim, terendam banjir. Ketinggian air banjir mencapai dua meter, pada Ahad (26/6/2022).
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, ratusan rumah penduduk yang terdampak banjir itu tersebar di Kecamatan Tanjung Enim, Tanjung Agung, dan MuaraEnim.
Berdasarkan data tim pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana Muara Enim, dari tiga lokasi tersebut, rumah penduduk yang terendam banjir terbanyak berada di Kecamatan Tanjung Enim, yakni sekitar 540 unit.
"Lokasi banjir terparah di Jalan Lingga 1 dan Jalan Tanjung Buruk, Tanjung Enim yang digenangi air dengan ketinggian air capai dua meter," katanya.
Untuk dua Kecamatan lainnya yang terdampak banjir ada tiga unit rumah, karena mencakup kawasan industri pertambangan dan perkebunan. Ia menjelaskan, banjir tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, yang disebabkan oleh luapan air Sungai Enim setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Sabtu (26/6) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Dari kejadian tersebut, Petugas BPBD Muara Enim, DPKP Muara Enim bergerak bersama PT SBS (mining) mengevakuasi korban banjir yang mencapai 543 kepala keluarga. Para korban banjir yang meliputi ibu, anak-anak dan lanjut usia dievakuasi petugas menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman.
"Kondisi terkini wilayah yang terdampak banjir sebagian sudah mulai surut," kata diaHingga kini petugas masih bersiaga di lokasi terdampak banjir untuk mengantisipasi banjir susulan dengan mendirikan posko.