REPUBLIKA.CO.ID, Karya kolektif seni rupa mural asal Indonesia telah dihapus dari sebuah pertunjukan seni besar di Jerman. Hal itu karena karya tersebut dituding mengandung unsur “antisemit”.
Berjudul "People’s Justice", atau berarti “Keadilan Rakyat”, instalasi dari kelompok seniman bernama Taring Padi tersebut dipasang di Kassel Jerman pada pameran seni pertunjukan kontemporer Documenta, pekan lalu.
Taring Padi telah mengklarifikasi hal itu melalui laman Facebook. Mereka menyebut makna dari karya “Keadilan Rakyat” bukan seperti yang dituduhkan.
Karya itu justru berkaitan dengan kampanye melawan militerisme dan kekerasan yang disaksikan selama 32 tahun kediktatoran militer mantan Presiden Suharto di Indonesia. Dampaknya disebut terus terasa sampai saat ini.
Baca juga : Rich Brian, Niki, dan Sederet Artis Batal Tampil di Puncak HUT DKI di JIS
Taring Padi sekaligus memberikan permintaan maaf dan menyatakan bahwa karya yang dihapus di Friedrichsplatz adalah presentasi pertama spanduk dalam konteks Eropa dan Jerman. Hal itu sama sekali tidak terkait dengan antisemitisme.
“Kami mohon maaf bahwa detail karya ini disalahpahami selain dari tujuan aslinya. Kami mohon maaf atas cedera yang disebabkan dalam konteks ini. Sebagai tanda hormat dan dengan sangat menyesal kami meliput karya relevan yang dianggap menyinggung dalam konteks khusus ini di Jerman,” jelas Taring Padi, seperti dikutip dari laman Independent, Kamis (23/6/2022).
Menurut kelompok seniman itu, semua tokoh yang tergambar di spanduk mengacu pada simbolisme yang tersebar luas dalam konteks politik Indonesia.
Sebelumnya pihak berwenang keberatan dengan penggambaran pada spanduk seorang prajurit dengan wajah babi. Sosok itu ditampilkan mengenakan syal dengan Bintang Daud dan helm bertuliskan kata "Mossad".
Karya itu juga menggambarkan seorang pria dengan cambang, terkait dengan Yahudi Ortodoks, memiliki taring dan mata merah serta topi dengan simbol Waffen SS era Nazi.
Baca juga : DKI Janji Sanksi Petugas yang Persulit Kependudukan Perubahan Nama Jalan
Pejabat di kedutaan Israel di Berlin mengaku "terkejut dengan elemen yang mereka sebut “antisemitisme", telah dipajang di Kassel. Para diplomat meminta agar karya kolektif seni tersebut segera diturunkan dari pameran.
Kedutaan Israel menyatakan bahwa "mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi, tetapi merupakan ekspresi antisemitisme gaya lama".
Wali Kota Kassel, Christian Geselle mengatakan bahwa karya itu akan dihapus dari pameran. Namun Menteri Kebudayaan Jerman Claudia Roth menyebutkan langkah blacklist tersebut sudah "terlambat" dan seharusnya ada tindakan lebih lanjut.
“Harus diluruskan bagaimana mungkin mural dengan elemen figuratif antisemit ini dipasang di sana,” kata Roth.
Baca juga : Pendiri Startup Diingatkan Waspadai Bubble Burst