REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR— Meski rusa-rusa di Istana Kepresidenan Bogor merupakan milik pihak Istana, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga merasa bertanggungjawab terkait penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang juga bisa menyerang rusa. Oleh karenanya, Satpol PP akan dilibatkan untuk berjaga, agar warga tidak memberi makan rusa dari luar pagar Istana Bogor untuk sementara waktu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S. Rasmana, mengatakan DKPP Kota Bogor akan mendatangi kawasan sekitar Istana Bogor untuk imbauan kepada pendatang atau pengunjung. Agar pengunjung tidak memberi makan dengan melibatkan Satpol PP.
Sebab, kata dia, dikhawatirkan manusia bisa menjadi media penularan kepada rusa-rusa di Istana Bogor. Dimana rusa juga merupakan hewan berkuku genap yang berpotensi tertular PMK.“Mudah-mudahan Pak Wali segera sampaikan ke Satpol PP untuk bertugas sepanjang pedestrian pintu pagar Istana Bogor dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak memberi makan kepada rusa,” kata Anas kepada wartawan, Selasa (21/6).
Meski berpotensi tertular PMK, Anas menjelaskan, rusa memiliki karakteristik yang unik beda dengan sapi. Rusa akan sulit dipegang petugas jika sakit, karena terbiasa liar.
Namun, lanjutnya, kelebihan dari rusa yakni tetap bisa berlari-lari. Sebab, walaupun terkena PMK proses pemulihannya bisa cepat. “Hewan di lapangan kan lebih cepat karena dia memakan embun, rumput, alam, dan dia juga ada. Imunnya cepat pulih,” katanya.