Rabu 22 Jun 2022 02:00 WIB

Pemkab Lumajang Targetkan 6.000 Ternak Dapat Vaksin PMK

mengimbau semua pihak dapat mematuhi sterilisasi hewan ternak.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menargetkan sekitar 6.000 hewan ternak di wilayah setempat mendapatkan jatah vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Foto: dok. istimewa
Petugas melakukan vaksinasi kepada hewan ternak (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menargetkan sekitar 6.000 hewan ternak di wilayah setempat mendapatkan jatah vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menargetkan sekitar 6.000 hewan ternak di wilayah setempat mendapatkan jatah vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Kami masih menunggu jatah vaksin dari kementerian dan kami targetkan sekitar 6.000 sapi yang mendapatkan vaksin PMK," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati di Lumajang, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga

Menurutnya, pemerintah telah melakukan langkah-langkah untuk meminimalkan penyebaran PMK sambil menunggu pasokan vaksin dari Kementerian Pertanian. "Dengan keterbatasan tenaga mantri kesehatan dokter hewan, kami melakukan upaya pemeriksaan terhadap hewan ternak dan memberikan vitamin untuk mencegah tertularnya PMK," tuturnya.

Indah mengimbau semua pihak dapat mematuhi sterilisasi hewan ternak sehingga PMK di Kabupaten Lumajang dapat segera dituntaskan. "Kami minta semua pihak terkait dengan transaksi perdagangan hewan ternak untuk dilakukan sterilisasi, sehingga kami bisa menuntaskan persoalan PMK," kata dia.

Untuk memutus rantai penyebaran kasus PMK pada hewan ternak, Pemkab Lumajang mengimbau agar jual beli hewan ternak disertai dengan rekomendasi dokter hewan dan pasar hewan dilakukan penyemprotan desinfektan.

Sekitar 3.000 ekor lebih sapi di Kabupaten Lumajang terkena PMK dan 38 ekor di antaranya mati. Namun, kini sebagian besar ternak yang terkena PMK sudah dinyatakan sembuh.

Sebelumnya Jawa Timur dikabarkan mendapat kuota sebanyak 1,5 juta dosis vaksin PMK dari total 3 juta vaksin yang diimpor oleh Kementerian Pertanian. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan prioritas penyuntikan vaksinasi diutamakan bagi sapi perah mengingat pasokan yang sangat terbatas, sehingga diharapkan vaksin lokal dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) bisa segera rampung pada akhir bulan Juli atau awal Agustus 2022.

"Adanya aksin menurut kami sangat penting sekali karena percepatan transmisi penularan PMK sangat cepat. Oleh karena itu, kami harap ada percepatan suplai vaksin dari pemerintah pusat sembari menunggu vaksin lokal dari Pusvetma," kata Khofifah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement