Selasa 21 Jun 2022 17:41 WIB

BPOLBF: Pembenahan Labuan Bajo Terus Dilakukan

BPOLBF mengatakan pembenahan destinasi wisata Labuan Bajo terus dilakukan.

Water Front Labuan Bajo sudah rampung 100 persen dan sudah siap menjadi ruang publik dan destinasi wisata.
Foto: Dok. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flor
Water Front Labuan Bajo sudah rampung 100 persen dan sudah siap menjadi ruang publik dan destinasi wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dirut Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan, pembenahan destinasi wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menyambut KTT G20 terus dilakukan sehingga mampu menampung 20 ribu orang di waktu yang sama.

"Untuk memastikan pariwisata yang berkelanjutan, maka perlu dibuat daya tampung untuk setiap destinasi di Labuan Bajo, sehingga mampu menampung wisatawan yang berwisata khususnya delegasi KTT G20," katanya dari Labuan Bajo, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga

Ia mencontohkan seperti Taman Nasional Komodo yang mampu menampung 1.000 orang per hari, Goa Batu Cermin 1000 orang per hari, Puncak Waringin 500 orang per hari, Goa Rangko 500 orang per hari, dan Desa wisata Liang Ndara 1.000 orang per hari.

Tentunya ujar dia, untuk daya dukung serta daya tampung itu akan selalu diupdate dengan situasi terkait penyiapan fasilitas, sumber daya manusia, maupun produk wisata yang dikembangkan.

Saat ini telah ada 11 hotel berbintang di Labuan Bajo, beberapa di antaranya dalam proses pembangunan seperti St. Regis, Marriot, Westin, Four Seasons, Melia, dan Dusit International.

Shana mengatakan pemerintah pusat sendiri dalam tiga tahun terakhir terus menata destinasi wisata di Labuan Bajo. Penataan itu dilakukan agar kualitas destinasi dan wisatawan terus ditingkatkan.

BPOLBF juga tambah Shana berupa membranding Labuan Bajo dengan mengupayakan promosi seperti menyelenggarakan kompetisi Ideathon #ItsTimeForLabuanBajo untuk mempromosikan dan meningkatkan "tourism awareness" melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan di DPSP Labuan Bajo.

Kemudian juga digelarnya pameran Industri Parekraf Exotic NTT yang merupakan program penjualan produk Parekraf dengan menonjolkan sisi budaya asli NTT, Familiarization Trip atau membawa Influencer ke Labuan Bajo, Travel Enthusiast, Media, atau travel agen dan tour travel berdasarkan tema tertentu untuk mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) dalam rangka pengenalan dan promosi pariwisata.

"Kemudian juga pengadaan suvenir dan Travel Guide dengan visual dan penjelasan mengenai destinasi-destinasi Labuan Bajo/Flores dan pembuatan konten publikasi media sosial secara berkala seperti CoE, konten keindahan destinasi, konten penyelenggaraan event, konten kolaborasi, dan berita terkini, terus dilakukan," ujar dia.

Sementara itu, di sisi lain ujar dia pemerintah pusat juga berupa membranding Labuan Bajo dengan digelarnya 12 meeting berskala besar selama tahun 2022 di daerah itu.

"Dua diantaranya sudah digelar yakni dari Kemenparekraf dan Kementerian PUPR akan menyusul dari Kementerian ESDM," tambah dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement