Selasa 21 Jun 2022 05:36 WIB

Kepala BNPT: ASN Rentan Terpapar Ideologi Kekerasan

Menurut Kepala BNPT Boy Rafli, kegiatan wawasan kebangsaan perlu digencarkan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar usai konferensi pers terkait perkembangan ideologi kontemporer di Indonesia yang digelar di Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar usai konferensi pers terkait perkembangan ideologi kontemporer di Indonesia yang digelar di Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan aparatur sipil negara (ASN) merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar ideologi kekerasan. Sehingga kegiatan wawasan kebangsaan perlu digencarkan.

"Kami juga menyadari bahwa pegawai negeri termasuk salah satu kelompok yang rentan terpengaruh, terpapar," kata Boy kepada wartawan dalam konferensi pers Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, BNPT sebelumnya pernah menemukan sejumlah rumah ibadah di lingkungan instansi pemerintahan yang digunakan untuk melakukan propaganda ideologi kekerasan. Oleh karena itu, Boymenilai para pimpinan lembaga pemerintahan harus memperkuat empat pilar kebangsaan Indonesia guna memperkuat ketahanan ASN dari paparan ideologi tersebut.

"Yang terpenting, ke depan ini, para ASN harus kita jaga bersama. Kami mengingatkan bahwa penguatan empat pilar kebangsaan kita adalah kewajiban bersama," tegasnya.

Empat pilar kebangsaan tersebut adalah pemahaman terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Boy berharap para pemimpin instansi pemerintahan lebih sering menggelar kegiatan terkait wawasan kebangsaan, yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai moderasi ASN dalam beragama.

"Kami mengkoordinasikan semaksimal mungkin agar program-program itu bisa berjalan di kalangan pemerintah daerah. Kami intens berkomunikasi dengan jajaran Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik)," tuturnya.

BNPT bekerja sama dengan jajaran Pemerintah pusat dan daerah untuk melindungi ASN dari paparan ideologi yang mengarah kepada ideologi kekerasan. Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa ASN berlaku dan menjalankan nilai-nilai sesuai dengan ideologi Pancasila.

"Pimpinan lembaga harus memastikan dan menyelenggarakan upaya-upaya pencegahan agar anggota yang di bawahnya tidak mudah terpapar," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement