REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Harga bawang merah di sejumlah pasar di Jawa Timur (Jatm) mengalami kenaikkan menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H. Berdasarkan Sistem Informasi Ketersedian dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga rata-rata bawang merah tercatat Rp 47.258 per kilogram.
Harga rata-rata tertinggi tercatat di Kabupaten Gresik dan Jember yang mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Sedangkan harga rata-rata terendah tercatat di Kabupaten Probolinggo, yaitu Rp 31 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan harga bawang merah di Jatim. Yakni curah hujan yang cukup tinggi dan serangan penyakit, sehingga produksinya berkurang.
“Selain itu, bawang merah ini kan tidak semuanya dijual ke pasaran karena harus disimpan untuk ditanam lagi. Nah kemungkinan permintaan pasar cukup tinggi dan stoknya tidak mencukupi sehingga harganya menjadi mahal,” ujarnya, Senin (20/6/2022).
Terkait data stok bawang merah di Jatim, Hadi belum bisa membeberkan untuk Mei dan Juni. Ia hanya menhungkapkan, pada April lalu, produksi bawang merah di Jatim mencapai 52.432 ton dengan tingkat konsumsi di kisaran 9.125 ton. Artinya, kata dia, masih ada surplus 43.307 ton.
"Data Mei dan Juni ini belum masuk, karena panen bawang merah ini kan dua bulan. Jadi kalau panen bulan Mei artinya masa tanamnya bulan Maret," ujarnya.