Senin 20 Jun 2022 08:19 WIB

Pentingnya Memiliki Perencanaan Keuangan Sejak Muda

Masih banyak orang yang belum memahami sepenuhnya cara mengatur uang yang didapatnya.

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Perencanaan menjadi salah satu bagian penting dalam mengelola keuangan. Tidak sebatas memantau penghasilan, pengeluaran dan manajemen keuangan secara bijak baik pribadi atau bisnis tidak kalah menjadi bagian  yang penting.
Foto: flickr
Perencanaan menjadi salah satu bagian penting dalam mengelola keuangan. Tidak sebatas memantau penghasilan, pengeluaran dan manajemen keuangan secara bijak baik pribadi atau bisnis tidak kalah menjadi bagian yang penting.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Perencanaan menjadi salah satu bagian penting dalam mengelola keuangan. Tidak sebatas memantau penghasilan, pengeluaran dan manajemen keuangan secara bijak baik pribadi atau bisnis tidak kalah menjadi bagian  yang penting.

Demand Planning Analyst dari Unilever, Belinda Azzahra Irwan Putri mengatakan, kebanyakan orang masih mengabaikan pentingnya cara mengatur keuangan tersebut. Kebanyakan dari kita berfokus kepada bekerja dan menghasilkan uang yang banyak.

Baca Juga

Artinya, lanjut Belinda, masih banyak belum memahami sepenuhnya cara mengatur uang yang telah didapatkan. Tidak sedikit pula kasus seseorang yang memiliki penghasilan lebih banyak, namun memiliki hutang konsumtif yang lebih banyak.

Belinda berpendapat, semua dari kita pasti ingin memiliki keadaan yang ideal. Jadi, ia menekankan, ketika kita sudah mampu secara finansial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, tidak memiliki kekhawatiran akan merasa kekurangan.

"Perencanaan keuangan tujuannya memetakan keuangan yang dimiliki," kata Belinda dalam Financial Planning 101 for Student and Fresh Graduate yang diselenggarakan Srikandi Universitas Islam Indonesia (UII), Ahad (19/6/2022).

Ia menekankan, kesejahteraan finansial dapat pula dilakukan fresh graduate mulai menentukan tujuan yang dicapai. Dimulai memanajemen gaya hidup sehari-hari. Ada berbagai level kesejahteraan finansial, salah satunya financial freedom.

Empat level kesejahteraan finansial ada financial stability, financial security, financial freedom dan financial abundance. Capai kesejahteraan tertinggi perlu metode budgeting mengalokasi sebagian penghasilan ke dana investasi dan darurat.

Misal, 10 persen penghasilan untuk diinvestasikan. Namun, dalam berinvestasi harus memiliki pengetahuan seperti dana yang kamu investasikan kepada instrumen instrumen tertentu yang harus memiliki potensi tumbuh di atas laju inflasi."Jangan sampai dana yang diinvestasikan tidak memiliki keuntungan, bahkan merugi," ujar Belinda.

Belinda menerangkan tips dan trik menyusun rencana investasi. Pertama, tentukan prioritas keuangan, menentukan tujuan hidup melalui pengelolaan keuangan yang terencana. Seperti menyiapkan dana hari tua, dana beribadah haji dan lainnya.

Kedua, memperhitungkan periode investasi seperti jangka pendek 0-3 tahun, jangka menengah dan panjang lebih lima tahun. Ketiga, memahami resiko seperti jangka panjang harus melihat ke depan, sehingga melihat potensi pada masa mendatang.

Tips yang terakhir dengan memulai investasi dengan yang paling familiar, seperti investasi reksadana yaitu investasi dengan risiko yang menengah. Atau, investasi saham yang mana dapat digunakan sebagai investasi jangka panjang maupun pendek.

"Sebelum berinvestasi, kita harus tahu berbagai resiko investasi resiko tinggi contohnya forex dan saham, resiko menengah contohnya pada reksa dana dan resiko berinvestasi paling rendah contohnya obligasi deposito dan emas," kata Belinda. (Wahyu Suryana)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement