REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Ketahanan dan Pangan (Dispangtan) Kota Bandung masih menunggu waktu giliran vaksinasi hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksin yang tersedia saat ini diprioritaskan untuk wilayah Jawa Timur dan untuk jenis sapi perah.
"Vaksin sudah ada di Indonesia, itu kewenangan Kementerian Pertanian baru 10 ribu dan diprioritaskan Jawa Timur wabah di sana dan sapi perah," ujar Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, Jumat (17/6/2022).
Berdasarkan informasi yang diterima, ia mengungkapkan Provinsi Jawa Barat belum menerima vaksin termasuk untuk Kota Bandung. "Jabar belum (vaksin) jabar masih nunggu," katanya.
Ia melanjutkan pihaknya telah melepas tim pemeriksa hewan qurban kurang lebih mencapai 130 orang untuk melakukan pemeriksaan hewan ternak di 30 kecamatan. Mereka dibantu dokter hewan untuk memastikan hewan yang dijual sehat.
"Kita menggunakan aplikasi memonitor hewan yang dibeli, sudah diperiksa atau belum," katanya. Hewan ternak yang diperiksa menggunakan kalung dan masyarakat yang hendak membeli bisa melihat kalung tersebut.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa vaksin sudah datang ke Kementan. Pihaknya berharap agar vaksin hewan ternak di Jawa Barat dapat segera dilaksanakan untuk meminimalisasi penyebaran PMK.
"Terus kita minta vitamin dan vaksin di Kementan sudah datang dari Perancis ke Jabar tinggal minta ke Jabar, mudah-mudahan bisa segera dilakukan," katanya.
Pihaknya berharap kasus PMK tidak menyurutkan niat masyarakat yang ingin berqurban. Pemerintah terus berupaya untuk mencegah dan meminimalisasi penyebaran PMK.
"Jangan menyurutkan niat warga untuk berkurban, Insya Allah pemerintah kota menjaga yang masuk," katanya.