Sabtu 18 Jun 2022 00:48 WIB

PMK di Lombok Tengah Mulai Menyerang Kerbau dan Kambing

Selain menyerang sapi, wabah PMK kini mulai menyerang kerbau dan kambing

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Peternak memberikan pakan kepada kambing ternaknya. Selain menyerang sapi, wabah PMK kini mulai menyerang kerbau dan kambing. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Peternak memberikan pakan kepada kambing ternaknya. Selain menyerang sapi, wabah PMK kini mulai menyerang kerbau dan kambing. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan selain menyerang ternak sapi, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai menyerang ternak kerbau dan kambing menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.

"Ternak yang terjangkit PMK saat ini ternak sapi, kerbau, dan juga kambing," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah Lalu Taufikurahman di Praya, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan berdasarkan data sementara dari Tim Satgas Penanganan PMK yang telah dibentuk, total kasus wabah PMK di Lombok Tengah mencapai 10.995 ekor. Namun sekitar 50 persen atau 5.442 ekor ternak sapi telah sembuh. Sedangkan total kasus PMK pada ternak kerbau sebanyak 112 ekor dan sembuh 61 ekor. Kambing yang terkena wabah PMK sebanyak 60 ekor dan sembuh baru 16 ekor.

"Jadi total ternak yang sembuh baik sapi, kerbau, dan kambing 5.519 ekor dari total kasus 11.167 ekor. Sedangkan sisa yang masih sakit 5.658 ekor," kata Taufikurahman.

Menurutnya penyebaran wabah PMK hingga saat ini terus melonjak atau hampir ada di 12 Kecamatan yang tersebar di 102 desa dari 139 Desa di Lombok Tengah. Untuk mengantisipasi penyebaran wabah tersebut, pemerintah daerah masih melakukan penutupan semua pasar hewan sampai tanggal 20 Juni sesuai dengan surat yang telah dikeluarkan. "Pasar hewan masih ditutup untuk sementara," katanya.

Meskipun wabah PMK terus meningkat, ketersediaan hewan kurban di Lombok Tengah dipastikan bisa terpenuhi baik itu untuk hewan kurban sapi maupun kambing. "Kami telah mendorong para pengusaha ternak hewan kurban untuk membuka kios penjualan hewan kurban dengan menerapkan protokol kesehatan PMK. Dengan demikian ternak yang akan dijadikan kurban tetap sehat," terang Lalu Taufikurahman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement