REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Camat Jonggol Andri Rahman mengakui, sempat ada penolakan dari sebagian warga perumahan yang tidak berkenan dengan acara tabligh akbar yang mendatangkan Ustadz Abdul Somad (UAS). Meski begitu, ia menegaskan, masalah itu sudah selesai lantaran kedua belah pihak memilih jalan perdamaian.
Dia juga menjamin, kegiatan pengajian itu berjalan sesuai jadwal dan dikawal aparat kepolisian. "Sudah tidak ada lagi permasalahan, semuanya akan berjalan acaranya pada besok (Jumat)," ujar Andri singkat ketika dikonfirmasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).
Panitia tabligh akbar Agus menegaskan, UAS dipastikan mengisi acara pengajian di Masjid Perumahan Citra Indah, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jumat (17/6/2022) malam WIB. Dia menuturkan, masalah penolakan kehadiran UAS yang menjadi mengisi tausiyah tabligh akbar bertajuk '3 Golongan yang Menahan Murka Allah' sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca: Spanduk Berlogo GP Ansor Tolak Pengajian UAS di Citra Indah City, Jonggol
Agus mengaku, kaget ketika video berisi 14 warga yang membuat sikap menolak kedatangan UAS viral kembali di media sosial. Hal itu mengherankan lantaran panitia acara sudah bertemu dengan para penolak. Dia menjelaskan, panitia sangat terkejut dengan hal itu. Bahkan, menurut Agus, perwakilan UAS juga sempat ragu datang ke Jonggol lantaran nantinya ditolak warga.
Apalagi, muncul spanduk penolakan yang dipasang untuk UAS. Spanduk berlogo GP Ansor kini sudah diturunkan warga. "Sudah diselesaikan segala masalahnya dan sudah ada pertemuan dengan pihak yang keberatan, didamping oleh Ketua PCNU Kabupaten Bogor Kiai Aim (Zainudin)," jelas Agus.
UAS hadir diundang oleh Forum Masjid Citra Indah City. Hanya saja, agenda yang akan dihadiri UAS tersebut tidak berlangsung mulus.
Baca: Geger Santri Ziarah dan Berdoa di Makam Christiaan Snouck Hurgronje
Muncul spanduk penolakan warna hijau dengan logo GP Ansor yang dipasang tidak jauh dari lokasi. "Menolak...!!! penyebaran paham khilafah dan intoleran di Citra Indah City. NKRI harga mati," demikian tulisan yang terpasang di spanduk warna hijau.
Ada pula spanduk lain berwarna putih yang juga terpasang di pohon, yang berada di atas spanduk dengan logo GP Ansor. "Tolak...!!! Penceramah provokatif, penyebar kekerasan dan radikalisme di Citra Indah City," begitu isi spanduk tersebut.