Dikonfirmasi terpisah, ahli epidemiologi Dicky Budiman menjelaskan bahwa varian atau subvarian apapun dari virus penyebab Covid-19 maka dampaknya terhadap organ tubuh akan serius jika dibiarkan. Andaikan menyerang anak-anak, Covid-19 tetap bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit degeneratif di masa depan.
"Harus diingat bahwa kemampuan BA.4 dan BA.5 dalam mereinfeksi atau menginfeksi ulang menunjukkan bahwa membiarkan tubuh kembali terinfeksi tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak membuat imunitas menetap," kata Dicky.
Pada Selasa (14/6/2022), Kemenkes mengonfirmasi ada 20 kasus omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Dua kasus adalah sub varian BA.4, dan 18 kasus sub varian BA.5.
Dua varian baru ini menyebabkan kenaikan kasus menjadi 500-900an sehari, sebelumnya maksimal 300-an. Bahkan, pada Rabu (15/6/2022) kasus Covid-19 kembali menembus angka 1.242.