Selasa 14 Jun 2022 20:32 WIB

Wapres: Pemerintah Percepat Penuntasan Kemiskinan Ekstrem

Wapres mengaku pemerintah bertekad menuntaskan kemiskinan ekstrem pada 2024.

Wakil Presiden Maruf Amin saat meresmikan pembukaam Kongres Halal Internasional 2022 di Hotel Novotel Bangka, Selasa (14/6).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat meresmikan pembukaam Kongres Halal Internasional 2022 di Hotel Novotel Bangka, Selasa (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG--Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan bahwa pemerintah mempecepat untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem. Yakni melalui Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemeno PMK).

"Kita bertekad menuntaskan kemiskinan ekstrem ini pada 2024," kata Wapres usai membuka Kongres Halal Internasional di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (14/6/2022) sore.

Baca Juga

Oleh karena itu, kata Wapres, pemerintah mempercepat bagaimana sisa-sisa kemiskinan ekstrem setelah 2021 dicoba 25 kabupaten dan 2022 sebanyak 200 kabupaten lebih. Sisanya pada 2023 serta 2024 melalui dua kementerian koordinator, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi dan Kemenko PMK.

"Dua kementerian koordinator ini terus pendataan untuk penyempurnaan data-data supaya mereka yang tergolong kemiskinan ekstrem itu diketahui secara rinci," katanya.

Ia mengatakan disamping memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat, tetapi juga pemberdayaan ekonomi melalui Kemenko Bidang Perekonomian dan demikian kemiskinan ekstrem ini dapat dituntaskan pada 2024 nanti. Menurut dia tidak hanya dua kementerian koordinator saja, tetapi 30 kementerian juga dikoordinasikan untuk berkolaborasi dan juga saling menopang.

"Kementerian ini mengerjakan apa dan kementerian lainnya mengerjakan apa, sehingga pekerjaan tersebut tidak tumpang tindih," katanya. Selain itu, dengan adanya koordinasi dan kolaborasi antarkementerian ini juga konfirgensi dari pembiayaan juga berjalan dengan baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement