Selasa 14 Jun 2022 00:05 WIB

Kementan: Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku Ternak Dimulai 

Kementan menggunakan vaksin impor asal Perancis yang dipesan sebanyak 3 juta dosis.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
 Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik,  Kementerian Pertanian
Foto: istimewa
Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan akan memulai vaksinasi massal penyakit mulut dan kuku untuk hewan ternak mulai besok, Selasa (14/6/2022) di Pasuruan, Jawa Timur. Kementan bakal menggunakan vaksin impor asal Perancis yang telah dipesan sebanyak total 3 juta dosis.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan, vaksin impor tersebut telah masuk pada tahap pertama pada Ahad (12/6/2022) kemarin. Ia tak menjelaskan detail dosis yang telah tiba itu, namun dalam gelombang pertama ditargetkan sebanyak 800 ribu dosis.

"Saat ini tahap pertama vaksin telah tiba melalui Bandara Soekarno Hatta. Dengan tibanya vaksin ini, vaksinasi perdana secara nasiona direncanakan dimulai besok, 14 Juni 2022 sesuai dengan peta sebaran PMK," kata Kuntoro dalam konferensi pers, Senin (13/6/2022).

Kuntoro menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi itu nantinya akan bekerja sama dengan posko-pokos tanggap darurat di setiap daerah. Namun, vaksinasi massal diprioritaskan untuk hewan sehat berisiko tinggi tertular yang ada di sentra-sentra pembibitan.

Sementara menggunakan vaksin impor, Kementan melalui Pusat Veteriner Farmat (Pusvetma) di Surabaya juga sedang mempersiapkan vaksin lokal. Ditargetkan produksi vaksin lokal akan selesai pada akhir Agustus mendatang.

Lebih lanjut, Kuntoro mengatakan, Kementan juga telah melakukan pengiriman logistik kesehatan berupa obat-obatan, vitamin, disinfekta, hingga alat pelindung diri kepada beberapa daerah yang terjangkit. Pelatihan kepada para otoritas veteriner di daerah juag sudah dilakukan untuk membantu penanganan PMK.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Nasrullah mengatakan, importasi 800 ribu dosis vaksin PMK impor asal Perancis menggunakan dana dari refocusing anggaran Ditjen PKH Kementan sebanyak 80 miliar.

Sementara itu, direktorat jenderal lainnya di dalam lingkup Kementan juga telah melakukan refocusing dan diperoleh dana Rp 100 miliar sehingga total refocusing anggaran untuk PMK diperoleh Rp 180 miliar.

Namun, jumlah tersebut masih sangat kecil dari total kebutuhan anggaran penanganan PMK tahun 2022 yang diperkirakan sebanyak Rp 4,4 triliun.

Ketua Komisi IV DPR, Sudin, meminta agar proses distribusi vaksin dilakukan dengan tepat dengan fasilitas pendingin yang mumpuni. Sebab dikhawatirkan kualitas vaksin turun jika tidak dijaga dalam tingkat suhu 2-8 derajat celcius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement