REPUBLIKA.CO.ID, BABEL -- Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ingin pembangunan dan keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Ahad (12/6/2022), menilai pembangunan pabrik crude palm oil (CPO) dan crude palm kernel oil (CPKO) tersebut mampu menjaga stabilitas harga jual sawit di daerah itu. "Kami mengapresiasi pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit oleh PT Bina Agro Tani di Desa Badau, Kecamatan Badau, Belitung," kata Sahani.
Menurut dia, pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut juga dinilai membantu petani kelapa sawit mandiri di daerah itu dalam menjual hasil panen yang lebih mudah. Ia mengatakan, beberapa waktu lalu petani sawit mandiri kesulitan menjual hasil panen akibat kebijakan pembatasan ekspor CPO karena gudang penampungan penuh sehingga tidak menerima atau membeli sawit dari kebun mandiri milik petani.
"Di bangunnya pabrik ini kami harapkan nantinya dapat menyerap hasil panen petani kelapa sawit mandiri," ujarnya.
Departement Bussines Development PT. Bina Agro Tani, Rico Syaibani di Tanjung Pandan, Sabtu (11/6/2022), mengatakan, pabrik pengolahan kelapa sawit yang dibangun tersebut memiliki kapasitas 60 ton tandan buah segar per jam dan 100 ton kernel per hari. "Pembangunan pabrik ini kami harapkan dapat membuka lapangan kerja dan menambah PAD Belitung," katanya.