REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan masyarakat mewaspadai bencana susulan pergerakan tanah menyusul curah hujan di daerah itu masih tinggi. "Kami berharap warga yang terdampak tanah bergerak jika curah hujan tinggi lebih mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Ahad (12/6/2022).
Peringatan kewaspadaan bencana alam tersebut, karena beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi dengan kapasitas lebat disertai angin kencang dan petir/kilat. Cuaca buruk itu, kata dia, berpotensi menimbulkan bencana pergerakan tanah juga longsor dan banjir.
Selama ini, beberapa bulan terakhir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak diterjang bencana tanah bergerak, seperti di Kalanganyar, Cikulur dan Cimarga. Akibat bencana itu, ujar dia, ratusan rumah mengalami kerusakan kategori roboh rata dengan tanah juga rusak berat dan sedang.
Selain itu juga ruas jalan antardesa dan lingkungan amblas.Beruntung, kejadian bencana tanah bergerak tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. "Kami minta warga siaga dan waspada menghadapi cuaca buruk itu," katanya.
Sementara itu, masyarakat Kalanganyar Kabupaten Lebak yang terdampak bencana pergerakan tanah kini mengosongkan tempat tinggalnya karena khawatir terjadi bencana susulan. Mereka warga yang terdampak tanah bergerak mengungsi ke rumah sanak saudara yang selamat dari bencana alam itu.
"Kami malam ini lebih baik mengungsi ke rumah mertua, karena khawatir terdampak bencana alam, terlebih curah hujan masih tinggi, " kata Udin, warga Kalanganyar Kabupaten Lebak.