REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu menyebutkan jumlah masyarakat miskin di Bengkulu pada Desember 2021 menurun menjadi 291.790 orang atau 14,43 persen dari total penduduk sebanyak dua juta lebih.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri di Bengkulu, Kamis (9/6/2022), mengatakan, pada September 2020 jumlah masyarakat miskin di Provinsi Bengkulu mencapai 305.980 warga atau 15,30 persen. "Provinsi Bengkulu mengalami penurunan jumlah masyarakat miskin yang pada 2020 sebesar 15,30 persen, pada 2021 turun menjadi 14,43 persen," kata Isnan.
Penurunan jumlah warga miskin tersebut disebabkan karena masyarakat Provinsi Bengkulu tidak berdampak langsung adanya pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga saat ini. Rata-rata mata pencarian masyarakat Provinsi Bengkulu bekerja di sektor pertanian seperti berkebun, bertani dan sebagainya.
Lanjut Isnan, meskipun Provinsi Bengkulu menunjukkan pengurangan jumlah masyarakat miskin, namun masih berada di posisi kedua terendah di Sumatera setelah Provinsi Aceh. Sedangkan, untuk wilayah dengan masyarakat miskin terbanyak berasal dari Kabupaten Seluma, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kota Bengkulu.
"Meskipun kepala daerah di wilayah tersebut tidak terima dengan data yang dikeluarkan, namun dirinya tetap meminta agar kepala daerah dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut," ujar Isnan.
Oleh karena itu, untuk melakukan penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bengkulu, pihaknya terus meningkatkan kualitas program pemberdayaan masyarakat.