Kamis 09 Jun 2022 17:15 WIB

Situasi Covid-19 Nasional Terkendali, Berharap Agustus Merdeka dari Pandemi

Kasus infeksi harian secara nasional masih stabil di bawah rata-rata dunia.

Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor ( HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (22/5/2022). Pemerintah menyatakan situasi Covid-19 secara nasional saat ini masih terkendali meski belum bisa bebas dari pandemi. (ilustrasi)
Foto:

 

Ihwal vaksinasi, lanjut Zubairi, sasaran untuk kelompok usia dewasa sudah lebih dari 70 persen. Untuk usia lanjut pun tinggal kurang sedikit.

"Booster juga sudah mulai lumayan banyak. Kalau dibandingkan dengan negara lain, cakupan vaksinasi kita juga sudah lumayan bagus," katanya.

Meskipun, bila dibandingkan dengan situasi negara tetangga, kasus di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata Singapura, Malaysia, Australia, atau Korea Utara yang saat ini ranking satu dunia. Ia pun tak memungkiri kendala saat ini adalah tes Covid-19 di Indonesia yang sangat sedikit jumlahnya.

"Betul (sedikit tes Covid-19). Namun hal itu bisa terkoreksi dengan BOR. Kalau sakitnya sang pasien parah karena Covid-19, pasti ke rumah sakit. Faktanya rumah sakit sepi. Positivity rate mingguan kita juga bagus," katanya.

Perihal kenaikan kasus Covid-19 lantaran dampak mudik Lebaran 2022 pun tak terbukti. "Awalnya kita khawatir soal itu (dampak mudik lebara). Apalagi yang mudik tercatat ada puluhan juta orang. Tapi, sudah dua bulan dari awal puasa, lonjakan kasus tidak terjadi. Maka, bisa dikatakan, sekarang ini kita sudah masuk tahap endemi," ucapnya.

Ia juga mengingatkan seluruh pihak, Covid-19 bahwa Covid-19 adalah penyakit yang dinamis dan amat dinamis. Jadi, sangat masih ada kemungkinan terjadi kenaikan.

"Harus tetap waspada dan taat prokes," tegasnya.

Menurut Zubairi, Covid-19 akan tetap ada di tengah masyarakat dalam jangka waktu yang panjang sehingga lonjakan kasus masih memungkinkan terjadi.

 

"Covid-19 tetap ada di sekitar kita. Tapi, karena sebagian besar kita sudah divaksin lengkap, maka kalau terinfeksi, kemungkinan hanya batuk pilek bersin saja," katanya.

Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, pemerintah akan menggelar sero survei tahap tiga untuk melihat jumlah penduduk di Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sero survei tahap tiga bergulir pada Juni hingga Juli 2022.

"Kita lakukan sero survei ketiga di akhir Juni 2022, sehingga pekan ketiga Juli 2022 sudah keluar hasilnya terkait kondisi antibodi masyarakat kita," kata Budi Gunadi Sadikin dalam agenda virtual Transformasi Kesehatan yang diikuti dari YouTube di Jakarta, Rabu (8/6/2022) sore.

Budi mengatakan, sero survei yang diselenggarakan bersama para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu akan menjadi masukan berbasis bukti ilmiah kepada Presiden RI Joko Widodo untuk mengambil kebijakan terkait pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Hasil sero survei pertama pada November-Desember 2021 menunjukkan 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2. Pada tahap kedua April 2022, antibodi masyarakat meningkat menjadi 99,2 persen.

"Semoga pada Agustus 2022, Presiden bisa ambil kebijakan berkaitan dengan Kemerdekaan Indonesia," katanya.

 

 

 

photo
Vaksin Covid-19 anak - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement