Rabu 08 Jun 2022 00:11 WIB

Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama Sektor Digital dengan Uni Eropa

Uni Eropa juga diskusikan peluang kerja sama skema pembiayaan investasi di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE Vincent Piket.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE Vincent Piket.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia HE Vincent Piket. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas peluang investasi infrastruktur digital, skema pembiayaan untuk investasi Indonesia, dan General Data Protection Regulation (GDPR).

“Saya menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Bapak HE Vincent Piket hari ini, pertama untuk membahas potensi kerja sama di sektor infrastruktur digital,” kata Johnny dikutip dari siaran pers Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga

Selain membahas pembangunan potensi kerja sama sektor infrastruktur digital, ia juga mendiskusikan peluang kerja sama skema pembiayaan untuk investasi Indonesia, khususnya berkaitan dengan produksi dalam negeri.

"Kita juga mendiskusikan bagaimana kerja sama pembiayaan. Uni Eropa punya sistem keuangan yang kuat dan mempunyai trade pembiayaan besar dan juga ingin untuk diinvestasikan di Indonesia, khususnya di sektor digital, secara khusus terkait dengan produksi dalam negeri, ada beberapa hal yang kami diskusikan,” katanya.

Johnny menilai investasi dari Uni Eropa di Indonesia dapat terwujud dengan beberapa prasyarat yang menjadi acuan pelaksanan regulasi yang berlaku di Indonesia. Karena itu, ia mendorong kendala bagi Uni Eropa dapat diselesaikan.

Johnny menyatakan pengaturan di Uni Eropa cenderung sama dengan Indonesia. Menurutnya, kesamaan aturan yang berlaku di Indonesia dan Uni Eropa akan berpeluang sebagai payung hukum meningkatkan kerja sama ekonomi di bidang digital Indonesia.

"Sama dan senafas dengan Indonesia, aturan-aturannya sejalan dengan Uni Eropa, yang memungkinkan sebagai payung hukum meningkatkan kerja sama ekonomi di bidang digital Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, peluang investasi dan kerja sama sangat terbuka karena jumlah penduduk yang memiliki daya beli tinggi.

“Indonesia pasar yang besar dengan sekitar 272 juta penduduk dan merupakan bagian dari pasar ASEAN yang memiliki 600 juta penduduk. Uni Eropa pun demikian, dengan pasar 400 lebih juta penduduk dan daya beli yang tinggi," ujar Johnny.

Dengan jumlah pasar yang besar, Johnny menilai kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa ini perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. “Apalagi saat pandemi Covid-19 sudah menjadi lebih landai, justru kita harapkan ini bisa ditingkatkan,” ungkapnya.

Menteri Johnny dan Dubes Vincent Piket juga membahas kehadiran dan peran serta Uni Eropa dalam Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.

“Saya tentu dengan senang menerima kedatangan dan kehadiran tokoh-tokoh prominent, pengambil keputusan dari Uni Eropa yang juga berencana untuk hadir pada saat rapat tingkat menteri (Ministerial Meeting) Digital Economy Working Group yang akan dilaksanakan awal September mendatang di Bali,” ungkap Johnny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement