Senin 06 Jun 2022 19:52 WIB

PMK Makin Merebak, Daerah Mulai Bentuk Posko

Belum terkendalinya PMK jelang Idul Adha dikhawatirkan pengaruhi pasokan qurban.

Petugas Polsek Kaliwungu dan Kecamatan Kaliwungu memasang rambu peringatan di kandang milik warga di Kecamatan kaliwungu, kabupaten Semarang, Senin (6/6). Pemasangan rambu peringatan ini untuk mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak.
Foto:

Sementara itu, pasar hewan di area Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak Kota Bogor ditutup selama 14 hari akibat temuan sebanyak tujuh sapi bergejala PMK. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Anas Rasmana saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Senin, mengatakan penutupan dilakukan untuk menghindari potensi penyebaran PMK kepada 400 sapi lain di pasar hewan area RPH Bubulak.

"Sama seperti pasien yang terkena Covid-19 pada manusia ada masa karantina, untuk hewan yang terkena PMK juga kami karantina supaya penyakitnya tidak menyebar," ujar Anas.

Anas menerangkan, PMK pada tujuh sapi itu mulai terdeteksi setelah empat hari berada di pasar hewan area RPH Bubulak Kota Bogor. Ketujuh sapi datang dari wilayah Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dengan dokumen Surat Keterangan kesehatan hewan (SKKH) lengkap dari pengirim dan terlihat sehat sehingga lolos dari pos penyekatan di Kota Bogor pada Ahad (29/5/2022).

Selanjutnya, pada Rabu (1/6/2022) ketujuh sapi menujukan gejala PMK dan terus semakin nampak sehingga pada Sabtu (4/6/2022) dilakukan uji klinis dan kini tengah menunggu hasil laboratorium. "Jadi negatif atau positif sapi-sapi itu PMK baru malam ini mungkin ada hasil, besok sudah ada kepastian," kata Anas.

Sementara ini, kata Anas, RPH hanya berjalan untuk pemotongan sapi kebutuhan daging di pasar tradisional. Sedangkan Ratusan sapi yang berjarak 10 meter sampai 3 kilometer dari lokasi sapi bergejala PMK menjalankan karantina selama 14 hari.

Karantina sapi dan upaya pencegahan penularan dilakukan agar persediaan hewan kurban jelang Idul Adha 1443 Hijriah tidak terimbas kekurangan terlalu banyak. "Yang untuk dipotong terus berjalan, kesehatannya juga dipantau. Tapi untuk persiapan kurban yang sekarang terimbas di RPH," terangnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan pasokan daging sapi aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha dengan jumlah stok sebanyak 42.268 ton. Mentan Syahrul dalam keterangan resmi yang dikutip usai mengecek langsung pasokan daging, Senin, mengatakan ketersediaan daging menjelang Idul Adha telah mencukupi untuk konsumsi dalam negeri.

Ia pun memastikan Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah terus melakukan upaya penanganan dan pengendalian terhadap wabah PMK yang menjangkit ternak di beberapa daerah. Terkait keamanan stok dari ancaman PMK, ia menegaskan bahwa saat ini telah dilakukan pembatasan lalu lintas ternak secara ketat guna mencegah penyebaran penyakit tersebut agar daging sapi bisa aman dikonsumsi.

"Kita tidak perlu khawatir karena pasokan dari daerah yang masuk zona hijau yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita, khususnya untuk Idul Adha. Kita akan terus jaga dan mantapkan proses distribusi sapi sehingga supply dan demand ternak dapat berjalan lancar," katanya.

Mentan Syahrul menegaskan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran wabah PMK, utamanya pada setiap daerah, meski tingkat kesembuhan ternak menunjukkan tren positif dan upaya pengendalian terus ditingkatkan. "Kita tidak menganggap enteng kasus PMK yang ada, tetapi dalam menangani hal ini kami perlu kerja sama dengan semua pihak," kata dia.

Pihaknya bersama pemerintah daerah dan kepolisian terus fokus bekerja sesuai tugas dalam pengendalian PMK yang sudah disusun. Posko crisis center terus diawasi secara aktif, tenaga medis hewan bekerja menangani wabah ini dengan optimal, serta pelatihan untuk edukasi para penyuluh dan lainnya juga terus dilakukan.

"PMK saat ini ada dan tidak membahayakan manusia. Kita juga sudah minta fatwa MUI dan sudah keluar. Ini bukti negara hadir untuk mengendalikan agar semua berjalan dengan baik," kata Syahrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement