Senin 06 Jun 2022 19:31 WIB

143 Ekor Sapi Terjangkit PMK di Cianjur

Menyebarnya PMK berawal dari peternak membeli sapi tanpa pemeriksaan kesehatan ketat.

Ilustrasi. Tiga ekor sapi yang mengalami penurunan berat badan akibat terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di karantina oleh peternak di Desa Jeulekat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (25/5/2022). 143 Ekor Sapi Terjangkit PMK di Cianjur
Foto: ANTARA/Rahmad
Ilustrasi. Tiga ekor sapi yang mengalami penurunan berat badan akibat terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di karantina oleh peternak di Desa Jeulekat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (25/5/2022). 143 Ekor Sapi Terjangkit PMK di Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Cianjur, Jawa Barat mencatat 143 ekor sapi di sejumlah peternakan di Cianjur terindikasi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Sebanyak empat ekor diantaranya dipastikan tertular berdasarkan tes PCR.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dislutkanak Cianjur Ade Dadang mengatakan terus berkoordinasi dengan pemilik dan pengelola peternakan untuk tidak melakukan kegiatan termasuk jual beli hewan ternak sampai dinyatakan sapi yang terjangkit sembuh.

Baca Juga

"Kami menemukan 143 ekor sapi terindikasi PMK, 60 ekor diantaranya berstatus suspek, 79 lainnya terduga dan sisanya empat ekor sudah dinyatakan tertular setelah dilakukan pemeriksaan darah," katanya, Senin (6/6/2022).

Seratusan lebih ekor sapi yang terindikasi PMK itu, terdapat di enam peternakan yang tersebar di Kecamatan Cilaku, Cianjur, Sukaresmi, dan Mande. Sapi yang terindikasi sedang dilakukan pengobatan dan perawatan dari petugas sehingga peternak dilarang mengeluarkan hewan ternaknya selama masa inkubasi atau 14 hari.

Ia menjelaskan ditemukannya seratusan lebih ekor sapi yang terjangkit PMK berawal dari satu peternak yang membeli sapi di Pasar Ingon-Ingon, Ciwareng, Kabupaten Purwakarta tanpa melakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat. "Kami mempertanyakan ke pemilik peternakan yang menyatakan membeli hewan ternak dari Purwakarta dan disatukan ke kandang sapi yang mereka miliki sebelumnya. Sehingga seluruh hewan ternak yang ada di dalam peternakan terjangkit PMK, meski baru empat yang sudah dipastikan," katanya.

Meski ditemukan sapi yang terjangkit, namun ia mencatat ada beberapa ekor sapi yang mulai sembuh usai dilakukan pengobatan selama masa isolasi 14 hari. Ade mengatakan hingga saat ini masih terus melakukan berbagai upaya menangani penyebaran PMK di sejumlah peternakan sapi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement