Senin 06 Jun 2022 15:32 WIB

Vaksin Merah Putih tak Lalui Studi Efikasi, Bio Farma: Cari Relawan Susahnya Minta Ampun

Relawan harus belum pernah divaksin, belum kena Covid-19, belum punya antibodi.

Direktur Utama (Dirut) PT Biofarma Honesti Basyir. Menurut Honesti, studi efikasi vaksin Merah Putih tidak dilakukan dalam uji klinis tahap tiga. Namun, hal itu tidak menyalahi ketentuan WHO.
Foto:

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan peneliti Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis dan vaksin Merah Putih Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Institute dan PT Bio Farma merupakan termasuk di antaranya. Selain itu, ada vaksin Merah Putih PT Bio Farma dan Boulevard Medicine.

Vaksin tersebut segera masuk uji klinis terakhir di tahap tiga. Ditargetkan pada akhir Juli 2022, seluruh vaksin tersebut memperoleh sertifikat EUA dari BPOM RI.

photo
Progres pengembangan vaksin Covid-19 Unair. - (Republika)

Honesti menjelaskan, selain melengkapi Vaksin Merah Putih dengan EUA BPOM RI, Bio Farma juga membutuhkan EUA WHO sebagai syarat untuk kebutuhan impor vaksin. Honesti memastikan seluruh proses produksi vaksin Merah Putih menggunakan material yang halal secara hukum syariah. Proses sertifikasi halal akan melalui tahap audit tersendiri oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) usai EUA dari BPOM RI diterbitkan.

"Ini kan uji klinis baru jalan, setelah selesai dapat EUA BPOM baru urus sertifikasi halal. Yang pasti, semua bahan baku vaksin dalam negeri tidak ada yang mengandung enzim babi. Jadi, secara material proses produksi halal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement