Senin 06 Jun 2022 01:44 WIB

Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu? Ini Penjelasan Ganjar

Mahalnya harga tiket ke Borobudur dilakukan karena pertimbangan konservasi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut angkat bicara menanggapi harga tiket naik ke Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang tengah ramai diperbincangkan sebagian masyarakat. Harga tiket yang dinilai terlalu mahal menjadikan hal ini jadi objek perbincangan.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini mengungkapkan mahalnya harga tiket naik ke Candi Borobudur berkaitan dengan daya dukung fisik bangunan candi atau lebih tepatnya karena pertimbangan konservasi. Maka pemerintah memutuskan perlunya pembatasan wisatawan yang naik ke bangunan Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari. Hingga 'pengendalian' melalui penerapan tarif sementara menjadi menjadi salah satu opsi.

Baca Juga

“Sehingga, untuk naik ke bangunan candi --kemarin-- disampaikan agar ada pengelolaan dengan pengendalian melalui tarif, kira-kira begitu latar belakangnya,” kata Ganjar saat dikonfirmasi di Semarang, Ahad (5/6/2022).

Menurut gubernur, kebijakan tersebut tidak diputuskan begitu saja. Namun juga telah mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satunya adalah untuk konservasi Candi Borobudur, yang belakangan mengalami penurunan.

Berdasarkan wacana yang berkembang, kenaikan harga dikhususkan untuk tiket naik ke Candi Borobudur. Yakni Rp 750 ribu untuk wisatawan domestik dan 100 dolar AS untuk wisatawan mancanegara atau setara Rp 1,4 juta.

Kendati begitu, kebijakan ini belum diterapkan dan masih terus digodok --termasuk persiapan teknis serta  regulasinya-- oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) bersama dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB). Sampai dengan hari ini PT TWC juga masih akan berkomunikasi dalam menyiapkan SOP maupun regulasinya dengan BKB. Sehingga masyarakat tidak perlu terganggu dengan rencana kebijakan tersebut. 

Di lapangan, sampai dengan hari ini, wisatawan juga belum diizinkan untuk naik ke bangunan Candi Borobudur. Namun ketika persoalan ini mulai diperbincangkan, maka PT TWC punya pekerjaan rumah untuk segera mengedukasi masyarakat. "Khususnya berkaitan dengan terkait latar belakang serta pertimbangan penetapan harga tersebut," tegasnya.

Di sisi lain, kebijakan baru juga dibahas berkaitan dengan tiket di kawasan Candi Borobudur. Yakni menurunkan harga tiket masuk kawasan Candi Borobudur. Yakni untuk pelajar menjadi Rp 5.000 dari sebelumnya Rp 25 ribu.

Hal ini berkaitan dengan fungsi edukasi Candi Borobudur. “Sehingga pada saat nanti mereka (pelajar) butuh edukasi, dalam konteks ilmu pengetahuan, itulah kebijakan yang diambil pemerintah khusus untuk pelajar,” jelasnya.

Kepada para pedagang di kawasan Candi Borobudur, gubernur juga  meminta agar tidak resah dengan kebijakan tersebut. Apalagi sampai saat ini, kawasan Candi Borobudur masih ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Yang perlu dicatat akan ada pembeda antara tiket masuk kawasan dan tiket naik bangunan candi dan ini menjadi dua hal yang berbeda. "Jadi pedagang nggak perlu takut soal itu. Toh hari ini semua nggak boleh naik kan juga ramai,” tandasnya.

Baca juga : Legislator Nilai Kenaikan Tarif Wisata Candi Borobudur tidak Tepat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement