Sabtu 04 Jun 2022 16:46 WIB

Peringati Hari Lingkungan Hidup, KLHK Libatkan Komunitas Bersihkan Sungai Ciliwung

Aksi ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap 5 Juni.

Aksi bersih Sungai Ciliwung bersama komunitas dan relawan digelar di enam titik di Kota Depok yang mencakup Kecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Beji, Sabtu (4/6/2022). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap tanggal 5 Juni.
Foto: Dok KLHK
Aksi bersih Sungai Ciliwung bersama komunitas dan relawan digelar di enam titik di Kota Depok yang mencakup Kecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Beji, Sabtu (4/6/2022). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap tanggal 5 Juni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi bersih Sungai Ciliwung bersama komunitas dan relawan digelar di enam titik di Kota Depok yang mencakup Kecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Beji, Sabtu (4/6/2022). Aksi yang melibatkan 36 komunitas pemerhati Sungai Ciliwung ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup yang diperingati setiap tanggal 5 Juni setiap tahunnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengkampanyekan perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peduli lingkungan terutama kepada kualitas air sungai yang lebih baik. 

"Jadi kami itu menggerakkan masyarakat melalui komunitas dengan harapan komunitas sebagai fasilitator masyarakat, sehingga masyarakat berubah mindsetnya menjadi lebih peduli kepada lingkungan, dan hasilnya terlihat jika kualitas air sungai Ciliwung membaik," ujar Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Nety Widayati, yang ikut melakukan susur sungai pada kegiatan ini. 

Pencemar terbesar sungai disebut Nety berdasarkan data pemantauan berasal dari limbah domestik rumah tangga. Untuk itu melalui gerakan-gerakan peduli sungai seperti ini diharapkan limbah domestik rumah tangga yang masuk ke sungai akan bisa terkurangi karena masyarakat juga akan semakin teredukasi pentingnya sungai yang bersih.

"Jika dengan kita menggerakkan komunitas, sehingga komunitas menggerakkan masyarakat yang ada agar limbah pencemar domestik bisa tertangani karena seluruh masyarakat berubah pola pikirnya," ujarnya.

Nety pun menyebutkan jika kondisi pencemaran air sungai di Indonesia jika berdasarkan tren status mutu air sejak tahun 2015 terus menunjukkan perbaikan, meski belum semuanya dalam kondisi baik.

Sejalan dengan hal itu, Hidayat, Ketua Komunitas Sahabat Ciliwung yang merupakan penduduk asli sekitar Sungai Ciliwung menyatakan jika permasalahan air dan sampah di Sungai Ciliwung dari tahun ke tahun mulai membaik. Hal ini disebutnya merupakan hasil upaya bersama semua pihak mulai dari masyarakat, komunitas, pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha dan juga media massa.

"Hari ini kita lakukan aksi bersih sungai dengan kekuatan sekitar 200 orang, menggunakan 10 perahu karet untuk yang di air, lalu juga ada teman-teman atau relawan yang berkegiatan di bantaran sungai di beberapa titik," ujarnya.

Dari gerakan bersih Sungai Ciliwung ini berhasil terkumpul sampah seberat 780 Kg.

Hadir dalam gerakan bersih sungai Ciliwung ini  perwakilan dari Dinas PUPR Kota Depok, Dinas LH Kota Depok, beberapa anggota Pramuka, dan Mapala sekitar kota Depok.(*)

 

sumber : Dok KLHK
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement