Ahad 29 May 2022 20:19 WIB

Menhub Dukung Pemisahan Jalur Bus Pariwisata-AKAP di Terminal Giwangan

Menhub Budi Karya mendukung pemisahan jalur bus pariwisata-AKAP di Terminal Giwangan.

Penumpang menunggu keberangkatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Tipe A Giwangan, Yogyakarta. Menhub Budi Karya mendukung pemisahan jalur bus pariwisata-AKAP di Terminal Giwangan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Penumpang menunggu keberangkatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Tipe A Giwangan, Yogyakarta. Menhub Budi Karya mendukung pemisahan jalur bus pariwisata-AKAP di Terminal Giwangan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung rencana revitalisasi Terminal Bus Tipe A Giwangan, Kota Yogyakarta, yang akan memisahkan jalur khusus bus pariwisata dan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).

"Memang ada ide-ide yang baik dari pemerintah Kota Yogyakarta untuk memisahkan jalur pariwisata dengan jalur AKAP. Itu konsep yang baik," kata Budi Karya seusai meninjau sarana dan prasarana di Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta, Ahad (29/5/2022).

Baca Juga

Menurut dia, rencana revitalisasi tersebut sesuai dengan kehendak pemerintah pusat yang ingin mengoptimalkan pergerakan AKAP, AKDP, serta angkutan pariwisata di seluruh terminal tipe A di Indonesia.

Ia mengatakan Terminal Giwangan merupakan terminal legendaris yang memiliki fungsi strategis mendukung Yogyakarta sebagai destinasi wisata.

Sesuai rencana pemisahan jalur angkutan tersebut, lanjut dia, lokasi terminal di sisi utara yang saat ini digunakan bakal dikhususkan untuk bus pariwisata, sedangkan bus AKAP bakal menempati lokasi baru yang akan dibangun di sisi selatan terminal yang saat ini difungsikan untuk taman lalu lintas.

"Saya kira besaran (bangunan) yang ada ini sudah cukup besar. Kami sudah siapkan anggaran minimal Rp 30 miliar untuk bangunan yang baru," kata dia.

Sebelum revitalisasi Terminal Giwangan berlangsung, Budi meminta dilakukan evaluasi menyeluruh guna menghindari duplikasi anggaran.

"Saya khawatir kalau kita bangun di sini ada redundant(pengulangan) atau duplikasi oleh karenanya saya minta Bapak Dirjen Perhubungan Darat dan Penjabat Wali Kota Yogyakarta mengevaluasi dengan data," ujar dia.

Pelaksana Tugas Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan dalam kurun waktu kurang dari sepekan bakal berkomunikasi secara intensif dengan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub terkait anggaran revitalisasi.

"Kita akan integrasikan anggaran yang berkaitan dengan perawatan dan rehabilitasi terminal," kata dia.

Kepala UPT Terminal Giwangan Bekti Zunanta menjelaskan pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran untuk revitalisasi Terminal Giwangan sebesar Rp 147 miliar.

"Anggaran sudah fix, tetapi di tahun pertama hanya Rp 45 miliar untuk landasan, yang tahun kedua Rp 102 miliar," ujar dia.

Meski lokasi bus pariwisata seluas 3,2 hektare dan bus AKAP seluas 2,6 hektare bakal dipisah, ia memastikan kedua area tersebut tetap saling terkoneksi. Lokasi yang akan ditempati bus pariwisata, kata dia, akan menerapkansistem satu pintu dengan kapasitas parkir statis untuk sekitar 150 armada bus pariwisata.

"Jadi semua (penumpang) bus pariwisata yang masuk di sini nanti ke kotanya pakai feeder (transportasi pengumpan) pakai Transjogja," ujar dia.

Ia mengatakan saat ini bus pariwisata masih bisa parkir di Taman Parkir Senopati, Abu Bakar Ali, serta Ngabean, namun tetap harus masuk ke Terminal Giwangan terlebih dulu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement